Makam Mbah Shodiqo, Dan Bukit 'Rengit' Tertinggi di Tuban

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Berbicara tentang tokoh penyiar islam (Waliyullah) maka tidak afdhol apabila tanpa menyinggung Kabupaten Tuban
di dalamnya, pasalnya kota yang berada di pesisir pantai utara ini menjadi salah satu tempat persinggahan para waliyullah bahkan menjadi
tempat kelahiran para kekasih Allah, sehingga tepat apabila Kabupaten Tuban ini dikenal dengan sebutan Bumi Wali.

Tidak habis sampai itu saja, sebagai bukti bahwa Kabupaten Tuban yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah itu disebut dengan
Bumi Wali, Karena banyak peninggalan-peninggalan auliyak yang masih berkembang dan masih ada. Mulai dari Adatistiadat, Kebudayaan, hingga Situs makam ataupun petilasan dan peninggalan-peninggalan yang lain.

Salah satu makam penyiar agama islam   yang berada di Puncak Rengit, Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, yang dikenal dengan sebutan Mbah Shodiqo menjadi salah satu bukti penyiaran agama islam di kawasan tersebut.

Lokasi yang berada dibagian barat Kecamatan Grabagan ini, berjarak sekitar 22 kilometer dari pusat Kota Tuban dan merupakan desa yang
berbatasan langsung dengan Desa Maindu, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Makam tersebut berjarak antara 500 meter dari Kantor Kepala Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan.

Makam yang berada diatas ketinggian kurang lebih 460 meter dari permukaan laut tersebut, merupakan puncak atau bukit tertinggi di
Kabupaten Tuban itu memiliki sejarah bahwa sosok tokoh tersebut adalah tokoh yang pertama kali membuka kawasan Desa Ngrejeng sekaligus tokoh penyiar agama islam pertama di Kecamatan Grabagan Khususnya di Desa Ngrejeng.

Dalam sejarahnya atau kisah yang diceritakan oleh Juru Kunci Makam Dasino (88) sekaligus cerita yang masih berkembang ditelinga
masyarakat, bahwa Mbah Shodiqo yang tidak lain bernama (Surono), adalah orang yang berasal dari Prunggahan Kulon yang tidak lain adalah
salah satu santri kinasih dari Sunan Bejagung (Syekh Ishomuddin Al-Asy'ari).

"Mbah Shodiqo berasal dari Prunggahan Kulon, beliau berkelana dan bersinggah di Bukit Rengit Desa Ngrejeng sampai akhir hayatnya untuk
berdakwah menyebarkan agama islam," ujar Dasino saat ditemui blokTuban.com dimakam, Senin (20/6/2016).

Mbah Dasino menambahkan, sebelum kedatangan Mbah Shodiqo, Kawasan Desa Ngrejeng adalah hutan belantara, sehingga oleh sang guru yang merupakan ulama' besar mengutus Mbah Shodiqo untuk melakukan dakwah di kawasan Desa Ngrejeng dan sehingga beluau dan sahabatnya bertempat tinggal dibukit Rengit.

Di dalam bangunan makam yang dibangun sejak kurang lebih tujuh tahun tersebut, selain terdapat makam Mbah Shodiqo terdapat juga tiga makam yang masih merupakan sahabat dan sanak famili dari kekasih Allah tersebut, yakni dua makam laki-laki dan satu makam perempuan.

"Ada empat makam didalam bangunan tersebut yakni Mbah Shodiqo (Surono), Kipul (Sarono) yang merupakan sahabat Mbah Shodiqo, Kimul
anak dari Mbah Shodiqo, dan Siti Arum," jelas Dasimo yang menjadi Juru Kunci selama 28 tahun.

Dengan dibangunya makam tersebut, saat ini kegiatan-kegiatan tahlil bersama pun diselenggarakan rutin oleh warga sekitar, sehingga setiap
malam jumat makam tersebut menjadi ramai. Selain dari warga sekitar banyak juga peziarah yang datang dari luar Kecamatan bahkan dari luar kota, seperti halnya Kabupaten Bojonegoro.

"Setiap malam jumat wage warga sekitar menggelar yasinan dan tahlil bersama, namun untuk peziarah dari kawasan jauh datang tergantung pada orangnya," tambah Dasino.

Sementara itu dalam setahun makam tersebut juga diadakan haul, tepatnya pada bulan Maret yang dihadiri dari berbagai tamu undangan
untuk meramaikan haul tersebut.

Dengan potensi alam yang ada, maka tidak heran, selama ini Bukit Rengit banyak dikunjungi para remaja dari berbagai wilayah, selain
untuk menikmati indahnya pemandangan terdapat juga pengunjung yang mempunyai niat untuk berziarah dan berdoa.

Melihat potensi Bukit Rengit pemdes beringinan agar kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi wisata di Kecamatan Grabagan, "Selain
wisata alam yang menyuguhkan pemandangan yang bagus, tempat tersebut juga merupakan tempat wisata religi," pungkas Rodli Sekretaris Desa (Sekdes) Ngrejeng.[hud/ito]