Pasar Krempyeng Mulai Tersisihkan

Reporter : Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pasar krempyeng Talok atau yang dikenal dengan Pasar Singkat yang berada di pertigaan dekat jembatan Talok, Sidokumpul, Bangilan tampak sepi dan tak layak lagi disebut pasar. Sehari-hari tidak tampak aktivitas ekonomi yang begitu ramai di tempat ini. Hanya ada beberapa penjual bunga dan sayuran.

Ini yang menjadi nilai tambah sebuah keadaan pasar tradisional dibandingkan dengan model pasar modern. Berbagai macam nilai dan aktivitas berbaur membentuk sebuah kebudayaan yang unik di dalam sebuah pasar tradisional.

Menjamurnya pasar modern di kota-kota kecamatan dan sistem jual beli online mungkin menjadi salah satu faktor sepinya pasar tradisional. Belum juga dengan adanya pasar desa Ngrojo yang juga berdekatan.

"Saya sudah lama jualan di pasar krempyeng Talok, mulai sejak muda hingga kini. Kini para pelanggan mulai sepi, soalnya pada pindah ke pasar Ngrojo," ucap salah satu pedagang bunga, Sumiati (56) kepada blokTuban.com.

Hal senada disampaikan Taslimah, kalau dulu pasar begitu ramai, segala kebutuhan konsumen juga dapat ditemui di pasar ini, namun kini hanya tinggal segelintir saja penjual yang madih bertahan.

"Kini tinggal tiga orang teman kami, penjual kembang, makanan ( lontong), dan saya," ugkap Taslimah, penjual sayuran.

Saat ditanya kenapa tidak ikut jualan di pasar Ngrojo, wanita tua tersebut mengatakan, bahwa keadaan fisiknya sudah mulai rapuh, tidak mungkin di harus kejar waktu untuk berjualan di Pasar Ngrojo.

"Di pasar Ngrojo, mulai beroprasinya sejak pukul 02.00 dinihari, berbeda dengan pasar krempyeng Talok. Kalau disini saya buka mulai pukul 08.00 WIB, jadi tidak gugup. Usia sudah tua, kalau harus kejar waktu, takutnya tambah sakit," pungkas Taslimah.[rof/ito]