Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Hujan tidak intensif para petani yang berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban melakukan pemupukan jagung dengan air yang diambil dari selokan/sungai kecil dipinggir jalan, Rabu (11/5/2016).
Hal ini dikarenakan tanaman yang telah berumur 16 hari itu memang sudah layak untuk dipupuk tahapan pertama, namun berhubung tanahnya kurang basah sehingga pemupukan dilakukan dengan campuran air.
Dengan sulitnya irigasi dipersawahan desa tersebut, para petani pun yang akan melakukan pemupukan ada yang mengambil air (Ngangsu) dari selokan yang berada di pinggir jalan raya.
Salah satu petani Surono (50) mengatakan, musim ini tanaman jagung jarang diguyur hujan, sehingga tanah cukup kering, adapun hujan turun hanya dengan intensitas rendah. Sehingga dengan tanah yang lumayan kering tersebut, pemupukan dilakukan dengan dicampur air yang diambil dari selokan.
"Untuk sumur bor milik pribadi ada dan harganya perjam mencapai Rp60 ribu, dengan harga tersebut saya lebih memilih air di selokan," ujar petani Desa Margomulyo kepada blokTuban.com.
Selain jaraknya dekat, air tersebut juga hanya untuk pemupukan tanaman jagung saja, dan bisa diambil. bolak-balik hingga proses pemupukan selesai.
Petani lain Marsan, mengaku pemupukan kali ini para petani banyak yang menggunakan air, petani mengaku hal tersebut lebih efektif, sehingga tidak sedikit petani yang bolak-balik mengambil air diselokan tersebut.
"Kalau untuk beli air di sumur bor milik warga terlalu mahal," tambahnya. [hud/ito]
Petani Memupuk Jagung dengan Air dari Selokan
5 Comments
1.230x view