Penjualan Buah di Musim Penghujan Menurun

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Penjualan buah di Kabupaten Tuban mengalami penurunan sampai 20 persen di musim penghujan.

Aneka buah segar, tampaknya kurang mampu menarik minat masyarakat ketika hujan. Kondisi ini sangat berbanding terbalik ketika musim panas.

"Banyak alasan kenapa buah kurang laku ketika musim penghujan," jelas salah satu pedagang buah, Ari, di lapak jualannya yang ada di Pasar Baru Tuban, Selasa (16/2/2016).

Dia mengatakan, selain konsumsi buah yang memang menurun. Juga dampak dari jarangnya acara-acara yang dibuat orang dan biasanya selalu musim buah. Ketika musim hujan, orang cenderung lebih menyukai makanan yang bisa disajikan secara hangat dibandingkan dengan buah segar.

Saat ini, para pedagang buah lebih mengandalkan pembelian dari pedagang jus ataupun minuman buah.

"Menurunnya penjualan, tentu berhimbas dengan omset yang didapat pedagang," kata pedagang lain, Diro, kepada blokTuban.com.

Informasi yang dihimpun blokTuban.com, harga buah di Tuban nyaris tidak ada perubahan. Meskipun pasokan terkadang datang terlambat. Rata-rata buah yang banyak diburu orang adalah salak Rp12 ribu perkilogram, apel malang kualitas A seharga Rp23 ribu perkilogram, duku seharga Rp30 ribu perkilogram, klengkeng Rp40 ribu perkilogram, dan jeruk sebesar Rp30 ribu perkilogram. [pur/ito]