Awas. Berikut Penyebab Banyak Perceraian di Tahun 2015

Reporter: Moch Sudarsono

blokTuban.com - Perceraian merupakan sesuatu yang dibenci oleh Allah, namun ada kalanya setiap pasangan suami istri harus mengambil sikap tersebut jikalau keduanya sudah tidak menemukan keharmonisan dalam rumah tangga, bahkan hal demikian dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan rumah tangga pasangan suami istri.

Wakil Panitera Pengadilan Agama, Mat Busiril mengatakan, bahwa setiap rumah tangga pasti akan diuji oleh Allah dalam wujud yang tidak pernah kita ketahui, bahkan tak heran keputusan yang bersifat sakral atau abadi pun akan terjadi, disaat ujian telah melanda hubungan rumah tangga seseorang, termasuk perceraian yang menjadi solusi.

"Sepanjang tahun 2015 ini, kami telah merilis faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian, seperti poligami tidak sehat ada 11 kasus, krisis akhlak ada 40 kasus, cemburu ada 194 kasus, kawin paksa ada 115, ekonomi ada 286 kasus, tidak ada tanggung jawab 575 kasus, kawin dibawah umur ada 200 kasus, kekejaman jasmani ada 22 kasus, kekejaman mental ada 13 kasus, dihukum 2 kasus, cacat biologis ada 15 kasus, politis ada 5 kasus, gangguan pihak ketiga 147 kasus, tak ada keharmonisa ada 374 kasus, dan yang terakhir lain-lain ada 346 kasus," terangnya kepada blokTuban.com

Lanjut Busiril menambahkan, kasus tersebut terjadi dari awal bulan Januari hingga 23 Desember 2015. Meskipun demikian, tidak sampai 31 Desember data sudah bisa dipakai acuan pembulatan, sebab data tersebut adalah angka yang menunjukkan sutu proses penyebab terjadinya perceraian.

"Semoga untuk tahun depan, setiap masyarakat yang hendak melangsungkan pernikahan, bisa melihat serta mempertimbangkan dengan baik, kepada setiap pasangannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kasus-kasus tersebut yang berakhir dengan perceraian, maka harus dipertimbangkan dengan benar dan dimantapkan hatinya, sebab alangkah baiknya jika setiap pernikahan itu untuk sekali dalam seumur hidup," pungkasnya. [nok/rom]