Reporter: Ahmad Syahid

blokTuban.com - Kecamatan Bangilan ternyata memiliki ciri khas yang unik juga. Sebab, saat ini Bangilan termasuk kecamatan yang mensuplai sekam (kulit padi) ke perusahaan-perusahaan pembuatan baja sebagai campuran bahan bakar untuk proses pembakaran.

Sekam adalah kulit padi yang telah terkelupas dari isinya yaitu beras, sehingga sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Oleh karena itu, masyarakat banyak yang menggunakan sekam (kulit padi) sebagai campuran pembakaran usahanya. Misal pembakaran batu bata, pembakaran baja dan lainya.

Salah satu penyedia sekam di Bangilan, Hj. Masfuah (45) mengaku, pihaknya sudah langganan tiap minggunya mengirim sekam ke Kerek, untuk pembakaran baja dan pengolahan semen. Tujuanya untuk campuran dan mengirit bahan bakar lainnya, dan juga lebih menghemat pengeluaran.

"Tergantung pesanan, rata-rata per minggunya mengirim sampai 20 truk, dan untuk per truk terdiri 50 sak. Rata-rata per truk kita mendapat untung Rp300 ribu," ujarnya kepada blokTuban.com.

Salah satu karyawan, Umi haroh (45), menjadi buruh kuli memasukan sekam ke dalam sak sudah lama. Dari pekerjaan ini, jasanya dihargai Rp400 rupiah per sak. Rata-rata perharinya bisa mendapatkan 100 hingga 150 sak. "Daripada nganggur, mendingan kerja seperti ini. Meskipun gatal lumayan buat tambahan rumah tangga," ujar wanita asal Desa Weden, Kecamatan senori.

Karyawan lain, Sumber (38), sudah lama bekerja di penyedia sekam. Meskipun gajinya tidak menetap, tergantung berapa sak yang telah ia selesaikan. Namun rata-rata perhari bisa mendapat gaji Rp40 ribu hingga Rp60 ribu.

"Ya kita syukuri saja, daripada tidak kerja, ini kan sampingan. Kita juga buruh tani, mau kerja apalagi karena ndak punya kemampuan lain," ucap wanita dua anak tersebut kepada blokTuban.com. [hid/rom]