BMKG Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi di Tuban Capai 4 Meter
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Perak Surabaya pada Jumat (23/8/2019), telah mengeluarkan rilis peringatan gelombang tinggi di Kabupaten Tuban.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Perak Surabaya pada Jumat (23/8/2019), telah mengeluarkan rilis peringatan gelombang tinggi di Kabupaten Tuban.
Puluhan warga di tepi pantai Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, ramai-rami berburu kerang yang bersembunyi di bawah pasir.
Dalam lima hari kedepan ombak atau gelombang laut diprakirakan mencapai dua sampai lima meter. Untuk wilayah Perairan Utara Tuban ketinggian gelombang mengalami peningkatan mulai tanggal 4 Juli 2019 mencapai 2,5 meter.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di Laut Utara Jawa bagian Timur. Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi mulai 10-13 Juni 2019 pukul 07.00 Wib.
Wisata Pantai Cemara yang ada di Sugihwaras, Kecamatan Jenu belakangan ini sedang tak bersahabat. Ya, gelombang ombak di Pantai Utara (Pantura) kali ini tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Terhitung Sudah Sepekan Gelombang di Laut Utara Kabupaten Tuban Tinggi Hal ini Membuat Nelayan Enggan Melaut, dan Memilih Membenahi Alat Tangkap Jaring Sebab, Jika Nekat Melaut, Harus Rela Kembali Dengan Tangan Kosong, Karena Sulit Menangkap Ikan
Merujuk dari situs laman juanda.jatim.bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Timur (Jatim) mulai tanggal 26 hingga 28 November 2017 sebagai berikut:
Alam sedang bersahabat dengan nelayan. Sehingga produksi ikan dari hasil tangkap nelayan di Kabupaten Tuban cukup melimpah di bulan-bulan ini.
Sedekah laut, sebuah tradisi yang secara turun temurun terus dilakukan nelayan dari dulu hingga sekarang.<br /><br />Mereka para nelayan percaya, bahwa tradisi dari leluhur itu membawa berkah bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Seperti yang dilakukan nelayan Kelurahan Karangsari Kecamatan/Kabupaten Tuban, Rabu (3/4/2017).
Hingga Selasa (22/11/16) sore, pencarian 12 korban Anak Buah Kapal (ABK) KM Mulya Jati tidak membuahkan hasil. Pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR itu harus pulang dengan tangan kosong.