Orangtua, Lakukan Ini Agar Tak Melulu Melampiaskan Amarah Kepada Anak
Lelah bekerja atau ada masalah dengan pasangan di rumah? Itu semua wajar. Tapi hal yang mesti diingat orangtua adalah, jangan pernah melampiaskan amarah kepada anak.
Lelah bekerja atau ada masalah dengan pasangan di rumah? Itu semua wajar. Tapi hal yang mesti diingat orangtua adalah, jangan pernah melampiaskan amarah kepada anak.
Rasanya, setiap orangtua pasti pernah memarahi anaknya. Tapi, tentu masing-masing orangtua punya kadar dan cara yang berbeda ketika marah pada anaknya. Nah, yang tak disadari, ada dampak psikis yang terjadi pada anak setelah dimarahi orangtua.
Penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan pada anak telah menjadi permasalahan umum bagi orangtua. Banyak diantaranya bahkan mengakui bahwa mereka merasa kewalahan menghadapi anak yang bermain gawai tak kenal waktu.
Trauma masa kecil tidak mudah hilang. Itulah mengapa menyembuhkan batin anak cukup sulit. Banyak hal-hal sulit yang dihadapi anak-anak dapat menghantui mereka sepanjang hidupnya.
Orangtua seharusnya tak membutuhkan persiapan khusus saat ingin membangun kedekatan secara emosional atau bonding time bersama anak. Hal itu diucapkan oleh Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
Pencegahan cyberbullying alias perundungan siber menurut psikolog bisa dilakukan dengan cara membatasi penggunaan gadget.
Berbohong merupakan kebiasaan yang umumnya dimulai saat seseorang masih sangat muda. Makin tua, kemampuan berbohong bisa semakin luar biasa berkat terlatih berbohong bertahun-tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental pada masa kanak-kanak memiliki risiko kesehatan fisik di masa depan. Studi ini dinyatakan dalam penelitian Jasmin Wertz, seorang peneliti postdoctoral di Duke University di Durham, N.C.
Bagi beberapa orangtua, mungkin terkadang cukup bingung untuk menghadapi anak yang terlalu aktif. Namun, hal tersebut juga membuat orangtua bingung apakah anaknya termasuk ke dalam golongan aktif, hiperaktif, atau Gangguan Pemusatan Perhatian (ADHD).
Sekolah di rumah membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka bermain gadget. Padahal, terlalu lama bermain ponsel dapat memengaruhi psikologis mereka.