Imbas PMK Mengganas, Harga sapi di Tuban Turun Rp3 Juta per Ekor
Mengganasnya kembali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tuban, rupanya membawa dampak signifikan terhadap para peternak. Pasalnya, kini harga jual sapi turut anjlok.
Mengganasnya kembali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tuban, rupanya membawa dampak signifikan terhadap para peternak. Pasalnya, kini harga jual sapi turut anjlok.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mengganas lagi dan menjangkiti hewan ternak di Kabupaten Tuban. Kali ini, sembilan ekor sapi milik warga Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak dilaporkan jatuh mati selama sepuluh hari terakhir ini.
Sebanyak 5 ekor ternak milik warga Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, tuban dilaporkan mati.
Bupati Tuban Aditya Halindra menekankan pengamanan dan pengawasan akses lalu lintas ternak di Kabupaten Tuban. Intruksi tersebut untuk membatasi dan mempersempit area persebaran PMK dari luar Kabupaten Tuban larena berada di wilayah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Melonjaknya kembali temuan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing ataupun domba membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban harus bekerja lebih ekstra lagi, guna menekan angka penyebaran PMK di Bumi Wali.
Capaian vaksinasi hewan ternak seperti sapi dan kambing di Kabupaten Tuban, untuk menekan laju penularan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) rupanya tergolong rendah.
Penyakit menular yang dialami oleh binatang berkuku belah seperti sapi, kambing dan domba beberapa bulan belakangan ini cukup membuat masyarakat, khususnya peternak hewan resah dan kelimpungan.
Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kabupaten Tuban telah menyerang ribuan hewan ternak baik sapi maupun kambing. Kendati kasus kematian penyakit ini relaitf sedikit, namun hingga kini banyak masyarakat yang panik saat hewan ternaknya terinfeksi PMK.
Kabupaten Tuban beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan alokasi vaksin untuk Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) tahap 1 dari Kementrian Pertanian sejumlah 3100 dosis (3000 ekor).
Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI bersama Eselon I Kementan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melaporkan setidaknya ada empat negara yang akan membantu dalam vaksinasi hewan ternak.