Kesehatan Mental Remaja Perempuan Terganggu akibat Media Sosial
Para ahli mengatakan bahwa ada penurunan besar dalam kesejahteraan pribadi dan harga diri remaja perempuan sejak sekitar usia 14 tahun yang dipicu oleh media sosial.
Para ahli mengatakan bahwa ada penurunan besar dalam kesejahteraan pribadi dan harga diri remaja perempuan sejak sekitar usia 14 tahun yang dipicu oleh media sosial.
Bertahan di rumah saja selama masa pandemi bukanlah sesuatu yang mudah untuk dihadapi, apalagi bagi para remaja. Mengingat, di usia ini seharusnya mereka bisa mengembangkan diri sebebasnya, melakukan berbagai kegiatan positif di luar rumah, bergabung bersama komunitas, hingga bersosialisasi dengan teman sebaya.
Sebuah studi baru dari peneliti di Universitas Alberta, Kanada yang terbit di jurnal Psychiatry and Neuroscience, menunjukkan peristiwa traumatis atau stres di masa kanak-kanak memiliki efek jangka panjang.
Anda tentu pernah bertanya-tanya seberapa sering harus mengganti pembalut atau tampon selama menstruasi.
Selama ini banyak yang meyakini bahwa probiotik sebagai bakteri baik yang memiliki peranan baik untuk kesehatan usus. Probiotik ini biasanya didapatkan di dalam produk seperti yogurt, makanan atau minuman fermentasi, atau bahkan suplemen.
Sekolah di rumah membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka bermain gadget. Padahal, terlalu lama bermain ponsel dapat memengaruhi psikologis mereka.
Bahaya kebanyakan makan makanan berlemak dan gula tinggi tidak hanya bisa meningkatkan risiko penyakit metabolik saat dewasa.
Sayur dan buah jadi sumber nutrisi vitamin dan serat bagi anak. Kecukupan gizi tersebut tentu akan membantu tumbuh kembang, serta mendukung kekebalan tubuh anak.
Penggunaan pembalut sintetis umumnya akan menimbulkan masalah kulit seperti ruam. Selain itu, pembalut sintetis juga dianggap tidak ramah lingkungan karena tak bisa terurai dengan baik.
Air susu ibu atau ASI merupakan asupan penting bagi si kecil, pada enam bulan pertama setelah masa kelahiran. Meski demikian, masih banyak orangtua baru yang kurang teredukasi soal pemberian ASI.