Tiga Desa di Parengan Terdampak Banjir Luapan Kali Kening
Hujan deras yang mengguyur sejumlah kecamatan di wilayah Tuban. Di bagian selatan serta wilayah Kecamatan Montong menyebabkan Kali Kening di Kecamatan Parengan, meluap.
Hujan deras yang mengguyur sejumlah kecamatan di wilayah Tuban. Di bagian selatan serta wilayah Kecamatan Montong menyebabkan Kali Kening di Kecamatan Parengan, meluap.
Kali Kening di Kecamatan Parengan tepatnya di Desa Selogabus longsor. Satu unit rumah milik warga mengalami rusak berat, dengan taksiran kerugian Rp85.000.000.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kacamatan Singgahan, Kabupaten Tuban pada Selasa (29/5/2019) menyebabkan tebing bantaran anak Kali Kening di Desa Mergosari longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait bencana longsor di bantaran Kali Kening yang mengakibatkan dua rumah milik warga Dusun Mundri, Desa Sidodadi, Kecamatan Bangilan terdampak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, ada 4 kecamatan yang dilalui sungai bengawan solo dan 4 kecamatan yang dilalui kali kening statusnya siaga.
Luapan sungai Kali Kening yang berhulu di wilayah Jatirogo, Kenduruan, Montong, dan Singgahan terus membuat kiriman banjir di Kecamatan Parengan semakin parah.
Hujan lebat yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Tuban bagian selatan pada Selasa (5/3/2019) kemarin, menyebabkan Kali Kening di Kecamatan Parengan meluap. Akibatnya, 10 desa terkena dampak dari meluapnya Kali Kening.
Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang merupakan wilayah hilir Kali Kening, saat ini terdampak luapan banjir dari anak Sungai Bengawan Solo.
Selama dua hari, Tim Kajian, Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, melakukan kegiatan susur sungai Kali Kening yang meliputi Kecamatan Parengan hingga Kecamatan Kenduruan.
Curah hujan di wilayah Tuban bagian selatan beberapa hari terakhir terpantau meningkat. Akibatnya debit air Kali Kening ikut naik. Selain itu, air yang berasal dari hutan membuat anak Sungai Bengawan Solo ini menjadi keruh sehingga berdampak pada ikan yang ada di sungai mabuk atau istilah warga setempat 'Munggut'. Mengetahui fenomena alam tahunan ini, warga di bantaran Kali Kening menyerbu dan menangkap ikan yang menepi.