Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com - Ronggolawe Press Solidarity (RPS) kembali menggelar pelatihan jurnalisme kekinian untuk para mahasiswa. Dalam pelatihan kedua ini, RPS melaksanakan kegiatan di kampus Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU). Pelatihan diikuti para mahasiswa dari IIKNU, Unirow dan STIE Muhammadiyah Tuban.
Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor 3 IIKNU Tri Yunita Fitria Damayanti STR.Keb Mkes ini didukung oleh PT SBI, Pertamina Patra Niaga Jatim Balinus, PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-Awar, Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan Pupuk Indonesia.
Ketua RPS Khoirul Huda mengatakan, tahun-tahun sebelumnya acara pelatihan yang juga sebagai upaya literasi media ini diberikan pada para siswa di SMA sederajat. Sementara tahun ini menyapa para mahasiswa.
‘’Kenapa harus jurnalisme kekinian ? Karena tugas jurnalisme itu bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga punya fungsi hiburan dan kontrol sosial serta pendidikan. Siapa tahu mahasiswa juga punya ketertarikan pada jurnalistik,’’ ujarnya.
Sebab, para mahasiswa yang punya latar belakang program studi (prodi) berbagai ilmu bisa meramaikan dan menambah kaya pemberitaan atau tulisan yang disajikan. Misalnya dari mahasiswa IIKNU yang berlatarbelakang kesehatan bisa menyampaikan dan menulis tentang isu-isu kesehatan sehingga bisa dicerna dengan mudah oleh masyarakat.
‘’Begitu juga dengan mahasiswa dari STIE Mutu dan Unirow bisa menulis berdasarkan latar pendidikannya,’’ tambahnya.
Khoirul Huda berharap pascapelatihan di masing-masing kampus dibentuk lembaga pers kampus untuk memberi wadah kreatifitas mahasiswa untuk menulis dan menjadi media komunikasi di lingkungan kampus.
‘’Jadi yang belum punya lembaga pers kampus bisa dibentuk. Karena pers adalah pilar ke-4 demokrasi dan menjadi kontrol sosial. Demokrasi tanpa kontrol juga tidak bagus,’’ katanya.
Ilmu jurnalisme menurutnya tidak pernah basi. Sebab, ilmu dasar jurnalistik tidak akan berubah dan harus tetap menjadi pegangan dalam pembuatan tulisan atau konten yang di media sosial. Karena jurnalistik bisa mengikuti perkembangan jaman, termasuk saat maraknya dunia medsos seperti saat ini.
‘’Karena Gen-Z dengan konten-kontennya di media sosial bisa mempengaruhi masyarakat. Maka harus tahu dan bagaimana bermedsos yang bijak, bisa membedakan hoaks dan tidak, serta bisa memberi edukasi pada masyarakat. Pers kampus juga bisa mengenalkan kampus masing-masing ke masyarakat,’’ tandasnya.
Sementara Tri Yunita Fitria Damayanti STR.Keb Mkes dalam sabutannya sebelum membuka pelatihan mengucapkan terimakasih dan selamat datang pada para sponsor dan mahasiswa di kampus IIKNU, terutama yang dari luar IIKNU.
‘’Terimakasih, sebagai yang membidangi kemahasiswaan pelatihan ini bak gayung bersambut. IIKNU ada 7 ormawa, dan sudah rasan-rasan soal pers juga. Bahkan sudah merencanakan menggelar pelatihan jurnalisitk, ternyata RPS menggelar kegiatan pelatihan di sini, ini kebetulan sekali,’’ terangnya.
Kepada perwakilan perusahaan yang menjadi pendukung kegiatan, Maya menyatakan pihaknya siap diajak kolaborasi. Sebab, mahasiswa juga punya kewajiban untuk pengabdian masyarakat.
‘’Kita siap diajak kolaborasi untuk bidang kesehatan. Terkait pelatihan ini mungkin bisa dilanjutkan dengan yang advance, kalau saat ini baru dasar,’’ katanya.
Pembukaan pelatihan diakhiri dengan penyerahan cinderamata untuk perwakilan IIKNU dan perusahaan-perusahaan pendukung kesehatan.[ono]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published