Kali Kening Meluap, Desa Brangkal Terendam Banjir
Hujan yang mengguyur sekitar dua jam lebat dah tiga jam rintik-rintik, membuat sebagian desa di Kecamatan Parengan Banjir, Selasa (9/2/2016).
Hujan yang mengguyur sekitar dua jam lebat dah tiga jam rintik-rintik, membuat sebagian desa di Kecamatan Parengan Banjir, Selasa (9/2/2016).
Saat melintas dari arah Kecamatan Semanding ke Grabagan, Kabupaten Tuban, akan tampak pohon-pohon di tepi jalan berbunga. Warnya merah menyala. Suasanya itu menjadi pendingin saat di kanan dan kiri jalan pohon baru akan tumbuh daunnya. Selain itu, telah banyak pohon jati yang telah dibabat habis.
Karena kendaraan angkutan umum yang terbatas, warga di sekitar Kecamatan Rengel, Grabagan dan sekitarnya, cukup familier dengan menumpang pikup untuk bepergian ke pasar yang ada di Kota Tuban. Tampak, dengan naik di atas pembatas dengan muatan berjubel, membuat mereka mempertaruhkan nyawa.
Dahulu kala, saat ke wana wisata Pemandian Bhektiharjo di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, pengunjung akan banyak melihat kera bermain dekat dengan manusia. Tetapi, semakin hari jumlahnya bertambah sedikit dan belakangan ini bisa dihitung dengan jari. Tampak dua monyet tengah berada di dekat pintu masuk wisata air tersebut..
Pohon asam yang berada di sepanjang jalan perbatasan wilayah Desa Kebonharjo dan Desa Wangi, membuat khawatir pengguna jalan pada saat musim penghujan seperti ini. Sebab, sewaktu-waktu bisa tumbang dan membahayakan bagi pengguna jalan.
Sewajarnya becak digunakan untuk angkutan orang. Tapi berbeda apabila kita melihat penarik becak yang berada di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, tepatnya tukang becak yang berada di pasar sapi dan kambing di Desa Margomulyo. Saat pasar hewat tersebut tengah ramai, maka para tukang becak tidak lagi mengangkut penumpang orang melainkan kambing.
Pedagang di utara SPBU sekitar Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, bertambah ketakutan. Sebab, mobil truk dengan muatan penuh atau bisa dikatakan melebihi kapasitas tiba-tiba berhenti. Bau dan asap muncul hampir bersamaan dari ban belakang truk. Bahkan, ban belakang dari ban double itu kempes dan harus dibantu dongkrak agar tidak miring.
Pedagang buah di sebelah utara SPBU sekitar Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, sempat ketakutan. Sebab, mobil truk dengan muatan penuh atau bisa dikatakan melebihi kapasitas tiba-tiba berhenti. Bau dan asap muncul hampir bersamaan dari ban belakang truk. Sopir truk berlari untuk mengambil air lagi, karena asap makin mengepul.
Kecamatan Tambakboyo merupakan salah satu kecamatan yang wilayah geografisnya berada di garis pantai, atau tepat berada di Jalur Pantura Kabupaten Tuban, siapa sangka di Kecamatan ini terdapat salah satu bangunan bersejarah syiar Wali songo. Bangunan tersebut diberi nama "Petilasan Wali Songo" tepatnya di Desa Gadon. Mungkin selama ini benar jika Kabupaten Tuban merupakan tempatnya para wali, dengan dibuktikan bangunan-bangunan bersejarah yang ada. Menurut cerita, bangunan petilasan wali songo ini sudah lama ada, mungkin sejak zaman pera wali dulu. Namun ditemukannya kira-kira pada saat zaman penjajahan belanda di Indonesia, sebab pada saat itu sudah ada yang menjaga petilasan ini yaitu Mbah Kamtari Sarbani.
Di rumah yang serba kayu inilah Daswadi (50), bertempat tinggal dengan istrinya tepat di Desa Temayang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Daswadi adalah salah seorang diantara kita yang memiliki kekurangan fisik atau cacat. Tetapi warga sekitar mengatakan, kalau Daswadi adalah seorang pengrajin gedhek atau anyaman dari bambu yang biasa digunakan untuk dinding rumah. Daswadi tidak mempunyai kedua kaki, namun hal ini tidak mempengaruhi dirinya dalam melakoni perjuangan hidup yang keras ini.