Karena kurang hati, pengendara sepeda motor yang membawa tiga kotak berisi ulat untuk pakan burung harus terjatuh di Jalan Raya Bojonegoro-Tuban, tepatnya di wilayah Kecamatan Penumpang. Akibatnya, banyak ulat tercecer di jalan dan harus dipunguti. Tampak, seorang ibu turut serta membantu dengan menggunakan sapu agar cepat selesai.
<span class="Apple-converted-space"> </span>Petugas dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban melakukan penanganan sementara, terkait keberadaan lubang di tengah Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban, Senin (22/2/2016). Sebelumnya, warga menancapkan sebatang pohon pisang di lubang jalan. Selain itu, juga menaruh tempat sampah di sisi lain, karena jalan di lokasi yang sama juga bergelombang. Terlihat polisi tengah menambal lubang di Jalur Pantura.
Lagi-lagi pohon pisang dipergunakan sebagai simbol kerusakan jalan, atau memberitahukan kepada pemangku kebijakan untuk segera memperbaiki jalan berlubang yang membahayakan masyarakat. Kali ini, pohon pisang dengan tinggi sekitar 1 meter tampak tertanam di Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban. Belum diketahui siapa yang menanam pohon pisang ini. Hanya saja, pohon yang mudah tumbuh tersebut, tampak menancap di lubang jalan dengan diameter mencapai 50 centimeter lebih. Beberapa meter dari pohon pisang, juga terlihat ada satu bak sampah dengan warna biru dan kuning mirip kepunyaan salah satu partai yang ada di Indonesia.
Dua sekolah yang ada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, terpaksa libur dari aktivitas belajar mengajar karena banjir, Senin (22/2/2016). Sekolah yang terpaksa meliburkan siswa-siswinya adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Desa Mandirejo, dan Raudlatul Athfal (RA/setingkat TK) Desa Mandirejo. Pantauan di lapangan, bangunan dua sekolah ini tergenang sampai 70 centimeter dan air sampai naik ke lantai kelas. Anak-anak yang awalnya berangkat sekolah dengan telanjang kaki karena harus menerjang banjir, harus kembali ke rumah dan tidak jadi belajar, lantaran banjir masuk area sekolah.
Hujan deras yang mengguyur kota Tuban pada Minggu (21/2/2016) pukul 19.00 WIB, membuat sejumlah jalan di Kota Tuban kebanjiran, yakni Jalan Gajah Mada, Brawijaya, dan Diponegoro. Tak heran jika akibat banjir tersebut membuat genangan air hingga mencapai lutut orang dewasa dan menyebabkan laju kendaraan terhambat.
Tanggul sungai avour Jambon di Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban yang jebol beberapa hari lalu, kembali memutus akses jalan poros Desa Sumurgung menuju Desa Kapu. Hal ini dikarenakan hujan pada Minggu (21/2/2016) turun sangat deras. Selain itu, sungai Jambon juga mendapat kiriman air dari beberapa desa di wilayah timur. <br />Terlihat salah seorang warga tengah mengajak sang buah hati melintas di genangan banjir sungai avour Jambon.
Belasan anak tengah santai di salah satu bagian Sendang Gede di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Tampak, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Husada (STIKes ICSADA) Bojonegoro tengah menggelar outbound, Minggu (21/2/2016) dan sambil mandi mereka melihat dari dekat.
Kejernihan air dari Sendang Gede di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, bermanfaat untuk warga sekitar. Selain pertanian, warga mengalirkan air melalu tandon yang seterusnya disalurkan ke puluhan pipa ke rumah-rumah.
Sendang Gede di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban masih alami. Dengan panorama sekitarnya sawah dan rimbun pepohonan, serta sumber air alami yang jernih, membuat lokasi tersebut cukup indah untuk dipakai berkemah. Tampak anak-anak mengisi liburan dengan mandi, Minggu (21/2/2016).
Perkemahan Sendang Gede di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban terbilang masih alami. Banyak siswa maupun tim pramuka memakai berkemah. Tampak, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Husada (STIKes ICSADA) Bojonegoro tengah menggelar outbound, Minggu (21/2/2016).
