
Editor: Edy Purnomo
blokTuban.com – Dunia pendidikan terus berkembang, bukan hanya soal kurikulum, tapi juga soal cara belajar. Salah satunya dengan kehadiran teknologi cerdas (intelligent educational technology) yang kini mulai menyentuh ruang kelas dan sistem pembelajaran secara langsung.
Hal itu disampaikan oleh tim peneliti internasional dalam jurnal Smart Learning Environments (SpringerOpen), edisi Januari 2025. Kajian tersebut berjudul “Intelligent Educational Technologies in Individual Learning: A Systematic Literature Review” yang ditulis oleh Nurassyl Kerimbayev, Karlygash Adamova, Rustam Shadiev, dan Zehra Altinay.
“Dari total 933 artikel yang kami kumpulkan, kami seleksi menjadi 38 artikel inti yang benar-benar fokus membahas teknologi cerdas dalam pembelajaran individual,” tulis Kerimbayev dan timnya dalam laporan riset.
(Link sumber: https://slejournal.springeropen.com/articles/10.1186/s40561-024-00360-3)
Selama kurun 10 tahun terakhir, berbagai teknologi cerdas seperti machine learning, chatbot, hingga sistem pembelajaran adaptif telah digunakan dalam pendidikan. Tujuannya sederhana: bagaimana setiap siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih personal, efektif, dan sesuai kebutuhan mereka sendiri.
Tak hanya itu, sistem seperti analitik pembelajaran juga makin marak digunakan. Sistem ini bisa membaca pola belajar siswa, mengenali kelemahan mereka, dan memberikan saran materi atau metode yang lebih cocok.
“Siswa tidak lagi dipaksa belajar dengan cara yang sama. Sekarang, teknologi bisa menyesuaikan materi dengan gaya belajar masing-masing individu,” jelas tim peneliti.
Namun, mereka juga tidak menutup mata. Di balik potensi besar itu, masih ada banyak tantangan. Mulai dari kesiapan guru, keterbatasan akses teknologi, sampai isu serius soal privasi data siswa.
“Kami melihat, belum semua guru siap dengan teknologi seperti ini. Apalagi di daerah yang infrastruktur digitalnya masih terbatas,” tulisnya lagi.
Peneliti juga menyoroti pentingnya pengembangan kebijakan etis dan pelatihan guru jika sistem ini ingin benar-benar berdampak. Tanpa itu, teknologi justru bisa memperlebar kesenjangan pendidikan antarwilayah.
Meski begitu, mereka optimistis. Teknologi pendidikan cerdas bisa menjadi jembatan baru dalam dunia belajar, asal digunakan dengan tepat.
“Ke depan, kita tak hanya bicara soal murid pintar, tapi juga sistem belajar yang cerdas,” tandas laporan itu.
Sumber: Kerimbayev et al., 2025, Smart Learning Environments