Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban memprediksi fenomena La Nina terjadi pada bulan Mei hingga Juli 2024 mendatang.
Dimana, La Nina sendiri merupakan fenomena cuaca yang sifatnya global. Artinya, fenomena ini akan mempengaruhi kondisi suhu laut dan cuaca di seluruh dunia, termasuk Kabupaten Tuban.
Oleh karena itu, untuk menghadapi fenomena tersebut. Kepala BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padama mengimbau kepada masyarakat, khususnya petani untuk bersiap dan waspada terkait kondisi ini.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri," terangnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2024).
Pasalnya, seiring dengan meningkatnya fenomena La Nina ini, dapat membuat potensi hujan lebat lebih meningkat, sama seperti kejadian pada tahun 2021 sampai 2023 kemarin.
Sehingga, pada musim kemarau nantinya, cuaca yang terjadi justru lebih dominan hujan atau istilahnya biasa disebut dengan kemarau basah.
"La Nina diprediksi terjadi setelah El-Nino mencapai fase netral, yaitu sekitar bulan Mei - Juli 2024 dan akan berlangsung pada fase lemah hingga bulan september 2024," bebernya.
Menurut Zem, sapaan akrabnya, dapat dari penguatan fenomena La Nina, selain hujan lebat yaitu pergeseran puncak musim kemarau.
Dengan demikian, ia meminta kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri terhadap potensi hujan lebat, khususnya untuk petani agar bisa mempersiapkan skema tanam yang sesuai dengan kondisi cuaca yang ada.
"Dengan skema tanam yang tepat, maka hal itu dapat mengurangi resiko gagal panen," imbuhnya. [Sav/Dwi]