Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban untuk waspada terhadap penguatan fenomena El Nino di Indonesia.
Pasalnya, fenomena ini sendiri diperkiraan akan terjadi mulai Bulan Juni 2023, dengan kategori yang masih terbilang lemah, dan akan mulai meningkat pada Bulan Juli 2023 mendatang.
Kepala BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padma mengatakan jika fenomena El Nino ini, akan menyebabkan penurunan curah hujan di sejumlah daerah berkurang, termasuk di Kabupaten Tuban.
"Fenomena el nino ini diprakirakan akan mulai terjadi pada bulan Juni ini meskipun masih dalam kategori lemah, namun nantinya pada bulan Juli ada peluang El Nino akan meningkat menjadi kategori moderat hingga Oktober atau akhir tahun ini," ujarnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi, Rabu (14/6/2023).
Artikel lainnya:
BMKG Imbau Masyarakat Waspada Fenomena El Nino yang Berpotensi Kekeringan Panjang
8 Kecamatan di Kabupaten Tuban Rawan Kekeringan, Warganya Diimbau Hemat Air
Oleh karena itu, untuk menghadapi adanya fenomena ini tersebut, Zem sapaan akrabnya meminta kepada masyarakat di Kabupaten Tuban, untuk lebih bijak dalam memakai persediaan air, dengan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, masyarakat juga diharuskan mulai menyiapkan persediaan air yang cukup, dengan memaksimalkan keberadaan air waduk, bendungan, embung, maupun air sungai yang ada disekitar tempat tinggalnya.
Hal tersebut, dilakukan guna mencegah terjadinya kekeringan berkepanjangan, akibat menguatnya fenomena El Nino pada musim kemarau Tahun 2023 ini.
"Untuk menghadapi fenomena el nino yg menyebabkan penurunan curah hujan dan kekeringan maka masyarakat dihimbau mulai dari sekarang untuk lebih bijak dalam menggunakan persediaan air sesuai kebutuhannya," paparnya.
Lebih lanjut, Zem juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi adanya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta kekurangan air bersih.
Dengan demikian, maka ia berharap agar seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat turut berperan aktif, dalam melakukan aksi mitigasi.
"Perlu juga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan kekurangan air bersih. Seluruh elemen harus ikut serta berperan aktif melakukan aksi mitigasi yang komprehensif baik itu Pemerintah Daerah, Institusi terkait dan juga masyarakat," imbuhnya. [Sav/ Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS