Asal Usul Kelurahan Gedongombo Tuban, Pusatnya Kesenian Sandur

Kontributor : Nur Qur'ani Mulia

blokTuban.com - Kelurahan Gedongombo merupakan kelurahan di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Kelurahan yang saat ini dipimpin oleh Achazar Pradiska Setia Putra (33 tahun) selaku Lurah Gedongombo. 

Secara administratif memiliki jumlah penduduk sebesar 25.835 orang dan terbagi menjadi 16 Rukun Warga (RW) dan 112 Rukun Tetangga (RT). Kelurahan Gedongombo memiliki letak yang sangat strategis dengan luas wilayah kurang lebih 9487 km2 yang berbatasan dengan 4 Kelurahan dan 5 desa.

Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Kebonsari, Kelurahan Baturetno, dan Kelurahan Sukolilo. Kemudian sebelah timur berbatasan dengan Desa Tunah dan Desa Tegalbang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kowang dan Desa Bejagung. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Karang dan juga Kelurahan Sidorejo, Kamis (25/05/2023).

Lebih lanjut, jika dilihat dari letak bentang alam Kelurahan Gedongombo cukup stategis dengan dimulai dari dataran rendah dan dataran tinggi, sehingga dapat memunculkan potensi kondisi alam dan peradaban budaya lama yang tidak bisa terlepas dari sejarah Kabupaten Tuban.

Menurut Agus Abdullah Rubaydi, selaku tokoh masyarakat mengatakan bahwa, Kelurahan Gedongombo merupakan sentral Kelurahan yang menjadi cikal bakal Kota Tuban yang sebenarnya. Pasalnya, Kota Tuban ini adalah kota tua yang penuh dengan misteri yang dimana di dalamnya menyimpan beberapa kandungan-kandungan yang berisi masalah sejarah proses Islamisasi dan yang lain sebagainya.

“Dulu, di mana Israel ketika beliau melaksanakan tokoh proto atau rihlatul qudsiyah pada zaman itu yang tepatnya berada di wilayah jurang Lampah yang ada di wilayah ranjang itu mengutus supaya berjalan dan mendirikan seorang dan mendirikan sebuah kadipaten atau dua kerajaan. Kemudian, zaman dahulu itu disuruh jalan ke utara sampai bertemu dengan seorang yang bernama batu Bani yang berada di kawasan yang saat ini kita sebut dengan daerah Gedong Ombo,” Paparnya saat diwawancarai.

“Nah, di mana daerah tersebut meliputi Kantor Kelurahan Gedongombo sampai ke wilayah pakah saat ini. Jadi ini sekelumit yang dapat saya sampaikan,” Imbuhnya. 

Dalam hal ekonomi melalui dana kelurahan, Pemerintah Kelurahan Gedongombo menjalakan program One Village One Product (OVOP) yang berbasis Kampung Tematik yang dibentuk melalui kelompok masyarakat sekitar.

“Jadi kami dari kelompok yang beranggotakan warga sekitar, kami memproduksi beberapa jajanan yang berbahan kelor. Diantaranya ada mie kelor, teh kelor, kerupuk kelor, dan lain sebagainya.” Sambung Hadi Suminto selaku pelaku usaha.

Adapun yang terkait produk unggulan, yang saat ini menjadi unggulan Kelurahan Gedongombo yaitu berupa makanan ringan, seperti keripik ikan, Kerupuk kelor, rambak kulit ikan, keripik pare, dan keripik daun sirih. 

Diketahui, dalam hal pelestarian budaya, pemerintah Kelurahan Gedongombo sangat mendukung dan berperan aktif untuk menjadikan Kelurahan Gedongombo sebagai identitas dari suatu sejarah berdirinya budaya di Kelurahan Gedongombo yaitu dengan aktifnya budaya-budaya yang mungkin tidak ada di wilayah lain. 

Seperti kelompok seni budaya pencak silat, seni wayang, dan kelompok seni Sandur rukun Budoyo yang tergabung dalam program pemerintah Kampung Tematik Kelurahan Gedongombo.

Menurut Kosim, selaku pelaku seni pencak silat Untung Suropati mengatakan, bahwa ia sangat mendukung adanya program Kampung tematik dari pemerintah Kelurahan Gedongombo yang bertujuan menggali dan mengembangkan potensi sosial dan pemerintahan. 

Dengan adanya motto untuk menjadikan Kelurahan yang mandiri beriman edukatif Makmur sejahtera dan berbudaya. Adapun mayoritas mata pencaharian penduduk Gedongombo yaitu wiraswasta. [Lia/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS  

 

*: Penulis merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang magang di kantor redaksi blokTuban.com di Jalan Pramuka II No.19 kelurahan Sidorejo, Tuban.