Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Focus Group Discussion (FGD) wilayah Jawa Timur untuk mendorong usaha besar (PMA/PMDN) bermitra dengan UMKM/pelaku usaha lokal dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Mei 2023, bertempat di JW Mariott Hotel, Surabaya, dihadiri oleh 25 perwakilan dari jajaran direksi maupun manajemen perusahaan-perusahaan besar dan perwakilan UMKM yang berlokasi di wilayah Jawa Timur, serta perwakilan DPMPTSP Provinsi Timur, Rabu (17/5/2023).
Kegiatan FGD ini dipimpin langsung oleh Direktur Wilayah IV, Kedeputian Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM, Bapak Yos Harmen, didampingi oleh Kasubdit Wilayah II selaku Project Manager Program, Bapak M. Ikhsan Adhi Prabowo, dan tim Tenaga Ahli PT Surveyor Indonesia. Hadir juga secara daring, Asst. Vice President PT Surveyor Indonesia, Bapak Imam Boediono.
Project Manager Program Kemitraan Usaha Besar dengan UMKM/Pelaku Usaha Lokal 2023, M. Ikhsan Adhi Prabowo membuka kegiatan ini dengan menyampaikan bahwa Kementerian Investasi mengundang perusahaan-perusahaan besar di wilayah Jawa Timur untuk dapat berpartisipasi dalam salah satu amanat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, yang bertujuan mulia, untuk memastikan bahwa putra-putri daerah dapat tumbuh sebagai bagian dari proyek investasi yang saat ini dijalankan oleh perusahaan-perusahaan PMA/PMDN di wilayah Jawa Timur.
Program Kemitraan Usaha Besar dengan UMKM/Pelaku Usaha Lokal pada tahun 2023 ini memasuki tahun keempat, dengan target melibatkan usaha-usaha besar dengan kategori investor ikonik atau proyek investasi prioritas.
Ditunjuknya pihak ketiga dalam pelaksanaan program ini, yaitu PT Surveyor Indonesia, adalah untuk memastikan bahwa tidak ada konflik kepentingan yang muncul dalam proses penyelenggaraan program ini. Usaha-usaha Besar diharapkan dapat memberi kesempatan kepada UMKM/pelaku usaha lokal agar dapat berkembang menjadi lebih baik.
Direktur Wilayah IV, Yos Harmen dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya perwujudan dari pelaksanaan perintah Presiden Joko Widodo dan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Cipta Kerja, di mana pemerintah, baik pusat maupun daerah, wajib mendorong Usaha Besar untuk bermitra dengan UMKM.
Oleh karena itu, pemerintah hadir sebagai mediator atau fasilitator dalam program kemitraan ini, sehingga diharapkan investasi yang ada di Indonesia dapat bermanfaat terhadap pembangunan, khususnya di daerah tempat usaha besar tersebut berinvestasi.
Prioritas dari program kemitraan ini adalah untuk dapat mempertemukan antara supply dan demand seoptimal mungkin dari wilayah terdekat. Program kemitraan ini bersifat sukarela yang pada prinsipnya harus menciptakan hubungan mutualisme dan tidak membebani kedua belah pihak.
Harapannya, program kemitraan ini dapat menciptakan manfaat keberlanjutan dari hadirnya usaha besar di suatu daerah dan rasa kepemilikan dari UMKM/pelaku usaha lokal untuk menjaga investasi besar yang berjalan di daerahnya.
Salah satu indikator keberhasilan dari program ini dapat terlihat dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan setelah program ini dijalankan, untuk mendapatkan referensi terkait dampak dari program kemitraan ini terhadap kenaikan kelas UMKM/pelaku usaha lokal.
Dari hasil kegiatan FGD ini diharapkan dapat terpetakan potensi kemitraan yang dapat dikontribusikan dari wilayah Jawa Timur dalam program kemitraan 2023, dari total keseluruhan target nilai kemitraan sebesar 7 triliun rupiah dengan melibatkan 90 usaha besar.
Salah satu rangkaian acara puncak dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Komitmen Kerja sama Usaha (KKU) antara usaha besar dengan UMKM disaksikan oleh Direktur Wilayah IV dan Project Manager, Kementerian Investasi/BKPM, yaitu antara PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI), sebuah perusahaan PMA yang berlokasi di Kabupaten Tuban dan bergerak di bidang usaha petrokimia, produksi petroleum/mogas dengan UMKM Juragan Safety Shoes, UMKM penyedia Safety Shoes yang berlokasi di Kabupaten Tuban. KKU dengan nilai kemitraan 400 juta rupiah/tahun ditandatangani oleh General Manager PT TPPI, Sugiyo, didampingi CSR & PR Section Head PT TPPI, Taheran Sidik Prabowo.
Penandatanganan KKU selanjutnya, antara PT New Asia International (PT NAI), sebuah perusahaan PMA yang berlokasi di Kabupaten Sidarjo dan bergerak di bidang usaha industry baja dengan UMKM CV Andhika Sri Rezeki, UMKM penyedia jasa catering yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo. KKU dengan nilai kemitraan 500 juta rupiah/tahun ditandatangani oleh Direktur Utama PT NAI, Mr. Lu Yongli.
Kegiatan FGD berlanjut dengan tanya jawab dan diskusi yang ditanggapi langsung oleh Direktur Wilayah IV dan Project Manager Program Kemitraan 2023. Perwakilan-perwakilan usaha besar yang hadir cukup antusias memahami lebih rinci mengenai kegiatan ini dan pada intinya bersedia mendukung program kemitraan antara usaha besar dengan UMKM/pelaku usaha lokal 2023.
Adapun tindak lanjut dari kegiatan FGD ini akan dilaksanakan oleh para tenaga ahli yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Investasi/BKPM melalui PT Surveyor Indonesia, untuk mendapatkan kesediaan dari setiap usaha besar berpartisipasi dalam program kemitraan 2023 dan memetakan potensi kemitraan yang dapat dikontribusikan, sehingga tujuan utama dari program kemitraan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan terwujudnya pemerataan pertumbuhan ekonomi serta tercapainya realisasi investasi di daerah. (*)
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS