Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Garis Pantai sepanjang 65 kilometer di Kabupaten Tuban yang membentang mulai dari Kecamatan Palang hingga Bancar, membuat potensi laut di Bumi Ronggolawe Tuban melimpah.
Tak heran, jika banyak penduduk sekitar pesisir Tuban yang memanfaatkan kekayaan laut tersebut, mulai dari melaut, berdagang hingga mengolah ikan menjadi makanan yang bernilai jual lebih tinggi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Ibu Rumah Tangga, asal Kelurahan Perbon, Kecamatan/ Kabupaten Tuban, Isti’adah yang berhasil mengolah ikan cakalang menjadi produk yang sangat menggiurkan.
“Kita tidak pernah pakai ikan yang asal yang bukan dari supliyer. Jadi pertama dari ikan utuh kemudian kita olah,” ujarnya kepada blokTuban.com, Kamis (2/3/2023).
Sesudah ikan cakalang atau tongkol blirik siap, maka langkah selanjutnya ialah mengukus ikan tersebut beberapa menit, agar dapat melangkah ke dalam tahap selanjutnya.
Setelah itu, barulah masuk ke tahap pemisahan duri-duri ikan dari dagingnya, termasuk kulit ikan. Pasalnya, dalam produksi ini perempuan yang akrab disapa Isti itu hanya menggunakan daging ikan murni tanpa campuran apapun.
“Jadi kenapa harganya dibilang mahal, karena ikan itu durinya juga banyak, jadi itu kita ambil dagingnya saja. Bahkan, kulitnya juga kita sisihkan kalau tidak hasilnya tidak kelihatan bersih,” katanya.
Selanjutnya, jika seluruh daging sudah terpisah dengan duri ikan, maka daging ikan disuwir sesuai dengan selera, dan barulah diberi sepuluh lebih rempah bumbu nusantara. Diantaranya seperti bawang merah, bawang putih, serai, ketumbar, daun salam, merica, jahe, lengkuas, cabai, hingga daun jeruk.
“Setelah itu kita beri bumbu dengan menggunakan sepuluh lebih bumbu rempah nusantara, yang sudah dijelaskan tadi,” jelasnya.
Berikutnya, setelah bumbu tercampur merata dengan ikan, maka proses selanjutnya adalah memasak atau menumis ikan beberapa menit, sampai bumbunya dirasa meresap dengan baik ke dalam ikan cakalang.
Sesudah ikan suwir cakalang selesai dimasak, lanjut ibu dari dua orang anak itu, maka tahap berikutnya adalah proses sterilisasi kemasan menggunakan sinar UV.
“Jadi di Gesku itu ada proses sterilisasi, dimana kemasan-kemasan botolam itu tidak hanyak dibersihkan saja, tapi kita sterilkan dulu pakai sinar UV. Jadi kemasan dan produknya kita sterilkan pakai sinar UV kemudian baru dimasukkan produknya dan disegel ganda,” paparnya.
Dengan adanya proses sterilisasi tersebut, maka produknya itu dapat bertahan hingga tiga bulan. Selain itu, dalam proses produksi Ikan Suwir Cakalang, perempuan ramah ini biasanya dibantu oleh 2-3 karyawannya. Dimana, dalam satu bulan ia mampu memproduksi sekitar 2000 kemasan. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS