Singkirkan 300 Tim dari Berbagai Negara, Pelajar MA dari Tuban Raih Medali Emas Tingkat ASEAN

Reporter:  Savira Wahda Sofyana

 

blokTuban.com – Santriwati Kelas X Ibnu Rusyd, Madrasah Aliyah (MA) Sains Bina Insan Kamil Tuban, berhasil mengharumkam nama Kabupaten Tuban dikancah international, setelah meraih Medali Emas pada ajang ASEAN Innovative Science Environmental dan Entrepreneur Fair (AISEEF), yang bertempat di Kabupaten Semarang.

Berkat keuletan dan kerja kerasnya, kini  Bunga Aisyah Maulidia Siswanto, Novia Chelsea Nanda Rahmadani dan juga Najwa Az Zahra Utomo, berhasil menjadi Juara Satu dan mengalahkan 300 tim lainnya, dari berbagai negara mulai dari India hingga Philipina baik secara online maupun offline.

“Di MA Sains kita arahkan bagaimana para santri, mempunyai karya yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terutama dibidang sains,” ujar Kepala Sekolah MA Sains Bina Insan Kamil Tuban, Teguh Pambudi Agung saat  ditemui di ruang kerjanya. Kamis (2/3/2023).

Kepada blokTuban.com, Sang Juara juga mengatakan jika inovasi cangkang rajungan tersebut, dipilih lantaran ingin mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Tuban. Sehingga, tercetuslah ide untuk memanfaatkan limbah cangkang rajungan, sebagai bahan penelitian menjadi kitosan.

“Karena di dalam cangkang  rajungan yang kita ambil dari limbah itu, kan ada zat kitinnya. Nah zat kitin itu yang kita rubah menjadi kitosan,” jelas Bunga Aisyah Maulidia Siswanto, mengawali pembicaraan.

Tak mudah untuk sampai dititik ini, pasalnya, ada banyak tahapan yang dilakukan selama proses penelitian itu, salah satunya harus berulangkali melakukan uji coba di laboratorium. Disamping itu, Novia Chelsea Nanda Rahmadani juga mengaku ada banyak kendala yang dialami pada saat pembuatan kitosan, selama proses penelitian ini.

“Jadi pertama  kita bikin membran itu, kitosan dicampur dengan cuka itu pertama kita bikin seperti air biasa. Karena kita nggak sabar, jadi kita ngulang lagi dan waktu ditunggu lama ternyata jadinya seperti jeli, dan sempat ragu benar atau tidak tapi Alhamdulillah benar,” timpalnya.

Sedangkan peserta lainnya,  Najwa Az Zahra Utomo mengaku jika dari awal mengikuti lomba ini, ia bersama dengan teman-temannya merasa optimis untuk memenangkan perlombaan, lantaran produk yang dihasilkannya bagus dan layak untuk diperkenalkan pada perlombaan tersebut.

Oleh karena itu, untuk kedepannya ia berharap dapat mengikuti lebih banyak lagi perlombaan atau event seperti saat ini. Sehingga bisa membawanya untuk mengenalkan dan mengharumkan nama sekolah.

Sementara Persita Rini Ayu Rahmawati, yang merupakan Guru Pendamping mengatakan jika penelitian tersebut, dilakukan mulai Bulan September 2022 silam dan sempat berganti-ganti produk. Namun akhirnya pilihan jatuh ke pembuatan membrane kitosan tersebut.

“Awalnya cangkang itu planning awal kita ingin ambil gypsum, jadi awalnya mencari kalsiumnya. Tapi ternyata kalsium dengan gypsum kurang match. Terus kita nyari literasi ketemu pupuk tapi masih kurang yakin, lalu akhirnya kita literasi lagi dan mengambil tema membrane kittosan itu,” katanya.

Lebih lanjut, dengan juara yang berhasil diraih oleh ketiga santriwatinya tersebut, maka Ayu sapaan akrabnya berharap prestasi ini dapat menjadi salah satu branding untuk sekolahnya, dan ke depannya MA Sains Bina Insan Kamil Tuban juga dapat kembali mencetak ilmuwan-ilmuwan muda. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS