Tekuni 11 Tahun Usaha Kripik Gayam, Pria di Tuban Ini Meraup Gurihnya Omzet Puluhan Juta
Reporter: Savira Wahda Sofyana
 
blokTuban.com - Usaha dan kerja keras pada akhirnya akan membuahkan hasil yang manis. Itulah yang saat ini tengah dirasakan oleh Maliki, pengusaha Kripik Gayam yang berasal dari Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
 
Betapa tidak, berkat ketekunannya selama hampir 11 tahun ini, pria ramah ini kini dapat merasakan gurihnya usaha kripik gayam di tengah banyaknya makanan kemasan yang saat ini beredar di tengah masyarakat.
 
Menurut penuturan bapak dari tiga orang anak ini, jika usaha yang sedang digelutinya tersebut merupakan warisan yang ditularkan oleh orangtuanya sejak tahun 2012 silam.
 
 
"Inovasi demi inovasi saya ciptakan, dari yang awalnya cuma menggunakan satu mata pisau sekarang sudah 9 mata pisau, sehingga bisa memperlancar produksi," terangnya kepada blokTuban.com saat ditemui di rumah produksinya Selasa (31/1/2023).
 
Dari inovasi yang dijalankan tersebut, kini pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Silowo ini mendapatkan keuntungan yang fantastis. Pasalnya, jika buah yang menyerupai jengkol ini sedang musim, maka omzet yang didapatkannya yaitu Rp30 hingga Rp50 juta per bulan.
Produk Kripik Gayam Asyiq yang di produksi di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban .
Kendati demikian, usaha yang ditekuninya tersebut tidak berjalan dengan mulus begitu saja. Sebab, keberadaan pohon gayam di Kabupaten Tuban yang kian menipis, menghambat proses produksinya. Akibatnya, ia harus mengambil stok gayam dari kabupaten lain.
 
"Kendalanya dibahannya, karena semakin hari pohon itu semakin ditebang dan mengurangi hasil kripik gayam. Sehingga kita cari solusinya dengan mencari di luar daerah," sambungnya.
 
 
Selama hampir belasan tahun menjalani bisnis ini, maka produknya tesebut telah dipasok di beberapa swalayan besar yang ada di Kabupaten Tuban, seperti Bravo, Samudra dan juga Mahkota. Sementara di luar kabupaten, kripik gayamnya tersebut telah dikirim ke Kabupaten Sidoarjo.
 
Lebih lanjut, dalam satu hari Owner dari Kripik Gayam Asyiq ini dapat memproduksi sekitar 20 sampai 25 kilogram dalam kurun waktu setengah hari kerja.
 
"Untuk satu kilonya ini kami jual dengan harga Rp90 sampai Rp100 ribu," tandasnya.
 
Dengan demikian, maka a berharap untuk ke depannya hasil buah gayam di Kabupaten Tuban dapat bertambah lebat, sehingga proses produksinya tidak lagi terhambat seperti saat ini, karena minimnya bahan baku. [Sav/Dwi]
 
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS