Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu trakhir ini, juga mengakibatkan sejumlah bahan pokok ikut mengalami lonjakan harga. Hal tesebut, tentu memberi dampak yang cukup signifikan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor makanan.
Pasalnya, dengan bahan-bahan yang naik, membuat para pengusaha makanan kelimpungan dan harus memutar otak untuk mensiasatinya agar tidak mengalami kerugian. Salah satu pelaku usaha makanan di Kabupaten Tuban, Junia Istiqomah, mengatakan jika imbas dari kenaikan harga bahan pokok juga turut dirasakannya.
Oleh karena itu, ia mensiasatinya dengan menaikkan harga jual produk buatannya berupa keripik kentang, dengan selisih harga Rp1000 hingga Rp2000 per produk. Diketahui, saat ini harga kentang kribo miliknya dibandrol dengan harga yang bervariatif, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp25 ribu, tergantung ukuran dari kemasannya.
Baca juga:
- Rahasia Lampu Hias Buatan Warga Rembang Tembus Pasar Jatim dan Jabar
- Produk Minuman Sarang Burung Walet Asal Gresik Tembus Hongkong
“Untuk sementara ini, saya menaikkan harga jualannya, karena kalau produk saya ini kan kemasannya sudah kecil. Kalau dulu saya sudah mengurangi takaran isinya, tapi kalau terus-terusan dikurangi lagi, lama-lama bisa habis nanti,” ujarnya tersebut, saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Sabtu (8/10/2022).
Selama kurang lebih satu tahun berjibaku di dunia ini, Nia sapaan akrabnya, mengaku mengalami banyak kendala. Mulai dari melonjaknya harga minyak goreng beberapa waktu yang lalu, hingga BBM yang juga ikut naik seperti saat ini, sehingga membuat harga bahan pokok semakin mahal.
Hal ini diperparah, dengan jumlah omzet atau pembeli yang menurun akibat kenaikan harga BBM ini. Pasalnya, banyak masyarakat yang enggan atau berfikir ulang untuk membeli sesuatu dilain kebutuhan pokok, karena penghasilan yang didapatkan tetap, sedangkan pengeluaran bertambah.
“Saya juga kasihan dengan konsumen, karena mereka butuh mau beli, tapi kadang mikir karena gaji dan lain-lain belum naik,” sambungnya.
Lebih lanjut, perempuan asal Desa Trutup, Kecamatan Plumpang ini menambahkan jika kentang, yang merupakan bahan utama dalam pembuatan produknya juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Dari yang awalnya harga kentang Rp14 ribu per kilogram, saat ini sudah naik menjadi Rp16 ribu per kilogram. Belum lagi bahan-bahan penunjang lain seperti kacang, cabai, bawang merah, hingga bawang putih, yang harganya belum stabil.
“Semua memang terdampak, dan rata-rata semua bahan yang saya gunakan di kentang kribo ini, naik semua. harga cabai juga mahal, tapi untungnya mertua saya tanam cabai, jadi saya tinggal ambil di mertua,” jelasnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS