Saat Harga BBM Meroket,  Molindo Hadir dengan Kendaraan Listrik

Reporter : Sri Wiyono

blokTuban.com - Kendaran dengan menggunakan listrik menjadi pilihan saat harga bahan bakar minyak (BBM) terus meroket. Kehadiran motor atau mobil listrik bisa menjadi pilihan masyarakat. 

Selain irit, kendaraan listrik juga ramah lingkungan.

Karena itulah PT Mobil Listrik Indonesia (Molindo) hadir. Direktur Utama PT Molindo Setiajit mengatakan, motor listrik menjadi solusi terbaik atas naiknya harga BBM. Harganya juga relatif murah. 

"Berdasarkan hitungan untuk mengisi penuh baterai motor listrik produksi kami hanya membutuhkan daya listrik sebesar 3 Kwh. Kalau dirupiahkan ketemunya hanya Rp4.800. Sementara untuk jarak tempuh, baterai penuh bisa mencapai 70 kilometer," ujar  Setiajit.

Dengan perhitungan tersebut, lanjut Setiajit, penggunaaan motor listrik lebih ekonomis jika dibandingkan menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak. 

"Motor yang menggunakan BBM untuk menempuh jarak 70 kilometer butuh 2,5 sampai 3 liter. Kalau dinominalkan ya Rp 25-Rp30 ribu. Jadi biaya pengeluaran motor listrik ini hanya 15 sampai 20 persen saja jika dibanding dengan motor berbahan bakar minyak," jelasnya.

Mantan Kepala Dinas ESDM Pemprov Jatim ini menambahkan, kehadiran motor listrik lebih menguntungkan masyarakat. Apalagi bagi tukang ojek yang pekerjaannya sangat mengandalkan motor. 

"Kalau menggunakan motor listrik, tukang ojek akan semakin untung. Mereka bisa membawa pulang uang lebih banyak karena biaya untuk membeli BBM berkurang drastis," katanya.

Menurut dia, harga motor listrik juga tidak semahal motor BBM. Bahkan untuk motor listrik keluaran Molindo harganya berani bersaing dengan motor BBM yang setipe. 

"Pemakaian, motor listrik juga lebih simpel karena pengguna tidak perlu mengantre di SPBU. Baterai bisa dicas di rumah, kantor, kampus bahkan di mall. Apalagi saat ini sudah banyak tersedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)," ungkapnya.

Setiajit berharap pemerintah bisa menyediakan banyak SPKLU baik di setiap SPBU maupun tempat-tempat umum lainnya agar masyarakat lebih mudah mendapatkan tempat mengecas baterai saat beraktivitas di luar. 

"Menurut informasi pasokan listrik surplus hingga 2.600 megawatt. Surplus tersebut harus bisa dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Semisal bagi tukang ojek nantinya bisa mengecas baterainya dimana saja sambil menunggu orderan penumpang,’’ tandasnya.

Kelebihan lain yang dimiliki motor listrik adalah sangat ramah lingkungan. Selain tidak menggunakan BBM, motor listrik tidak menggunakan oli. 

"Motor listrik ini kan tidak mengeluarkan emisi apapun, jadi sangat ramah lingkungan. Sedang untuk administrasinya juga lengkap mulai Nomor Polisi, STNK dan BPKB ," tegasnya.

Dengan berbagai kelebihan itu, tak heran jika animo masyarakat kepada motor listrik cukup tinggi. Untuk saat ini sudah banyak pihak yang bersedia bekerja sama mendirikan dealer di 38 kabupaten. 

"Peminatnya cukup tinggi, target penjualan kami untuk tahun ini seribu unit. Kami harapkan akan meningkat setiap tahunnya dan di 2025 nanti bisa mencapai 6 ribu unit," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Nurkholis mengatakan bahwa keberadaan motor listrik sejalan dengan imbauan Gubernur Jawa Timur Khofiah Indar Parawansa. Gubernur telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh instansi pemerintah, BUMN, BUMD maupun swasta untuk menggunakan motor listrik berbasis baterai.

"Dengan kenaikan harga BBM ini, siapa tahu kehadiran motor listrik bisa menjadi alternatif yang sangat baik bagi masyarakat. Jadi masyarakat bisa ada pilihan,’’ katanya. [ono}