Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kabupaten Tuban telah menyerang ribuan hewan ternak baik sapi maupun kambing. Kendati kasus kematian penyakit ini relaitf sedikit, namun hingga kini banyak masyarakat yang panik saat hewan ternaknya terinfeksi PMK.
Bahkan, tak sedikit peternak yang langsung menjual sapinya dengan harga yang murah dan menimbulkan kerugian. Melihat hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Tuban mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tidak langsung menjual hewan ternaknya saat terserang PMK.
Terkait : Tim Penyekatan pmk Tuban Putar Balik 3 Kendaraan di Perbatasan Jatim-Jateng
“Kita menyarankan kalau itu kondisinya sudah ambruk dan tidak ada menunjukkan perkembangan, itu saran kita memang harus potong paksa. Supaya kerugian tidak besar karena dia masih ada nilainya. Dagingnya masih bisa dikonsumsi,” terang Kabid Keswan DKPPP Tuban, Pipin Diah Larasati kepada blokTuban.com, Rabu (13/7/2022).
Pipin melanjutkan, ketika hewan tersebut ambruk karena posisi kaki nya yang pincang, maka peternak disarankan untuk tidak menjualnya terlebih dahulu karena berpotensi masih bisa disembuhkan.
Terkait : 40 Ekor Sapi dari Tambakboyo Tuban Lolos ke Kuningan Jawa Barat
Pasalnya, dalam keadaan kaki yang pincang karena terdapat luka, maka binatang sapi khususnya yang berukuran besar tidak mampu menyeimbangkan badan untuk tetap berdiri, dan akhirnya ambruk.
“Kalau dia pincang, tapi kepalanya masih oke dia masih bisa makan, tapi dia ambruk karena bebannya berat, itu pasti sakit. Kita saja kalau lagi luka di kaki mau jalan saja susah. Kalau itu jangan dijual dulu, sembuhkan itu bisa,” katanya.
Terkait : Idul Adha 2022 di Tengah Wabah pmk di Tuban Jadi Momentum Saling Berbagi
Lebih lanjut, wabah penyakit yang menyerang hewan berkuku belah ini sendiri, disebut PMK lantaran virus tersebut terlebih dahulu menyerang mulut seperti sariawan yang mengakibatkan hewan tidak nafsu makan dan barulah menjalar ke kaki.
“Mulutnya dulu yang diserang terus baru turun ke kakinya pincang. Jadi kalau sudah mulutnya selesai seperti kita sariawan nggak mau makan. Kalau sudah kondisi nggak mau makan dibiarkan, dia bisa ambruk,” imbuhnya. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS