Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Fraksi Gerindra DPRD Tuban menyoroti jebloknya laba Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lestari Tuban. Pada tahun 2021, ketika iklim ekonomi sudah membaik justru tahun 2020 turun jumlah saldo penyertaan modal sebesar Rp426.208.204.000, Jumat (24/6/2022).
Selain saldo 2020, PDAM yang berkantor di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo Tuban, No. 34 Kelurahan Sidorejo itu juga alami penurunan laporan laba sebesar Rp852.257.596.000.
Juru bicara Fraksi Gerindra DPRD Tuban, Bambang Sumargo mengatakan, saat ini laporan dari PDAM memiliki saldo penyertaan modal Rp125.633.101.940, dari jumlah nilai penyertaan modal pemerintah sebesar Rp33.111.263.982.
Terkait: silpa Rp780 Miliar Jadi Sorotan, DPRD Kritik Perencanaan Buruk, Bupati Tuban Mengelak
"Kenapa saldo dan laba PDAM justru turun," kata Bambang Sumargo dalam rapat paripurna DPRD Tuban pekan lalu.
Menjawab pertanyaan Fraksi Gerindra, Bupati Tuban, Aditya Halindra secara resmi menyampaikan pada rapat paripurna DPRD Tuban, Kamis (23/6) siang. Bupati mengakui adanya penurunan laba tahun buku 2021 dibanding tahun 2020 sebesar Rp852.257.596.
"Ada dua sebabnya laba PDAM turun," jawab Lindra saat diwawacarai blokTuban.com.
Terkait :Besok, Air PDAM Bagian Barat Kota Tak Mengalir
Bupati Lindra menambahkan, alasan pertama turunnya laba PDAM karena adanya kebaikan biaya jasa pengeloaan sumber daya air oleh Perum Jasa Tirta 1 sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 68 tahun 2017 sebesar Rp351.547.384.
Kedua, adanya kenaikan biaya penggantian water meter yang macet/buram/rusak atau berumur tua sebanyak 3.228 unit. Lanjut Lindra, adanya penurunan equitas sebesar Rp426.208.305 dikarenakan adanya penurunan laba bersih tahun buku tahun 2021 dibanding tahun 2020.
"Kami optimis tahun ini sudah dilakukan penanganan dan tahun berikutnya akan lebih baik trend laba PDAM," pungkasnya. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS.