Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Akibat invasi Rusia terhadap Ukraina awal tahun 2022 ini, sejumlah negara yang tergabung dalam Uni Eropa sepakat mengembaro minyak dari Rusia.
Sejumlah pemimpin Uni Eropa telah menggelar KTT dua hari di Brussel (30-31/5/2022) menyepakati akhir tahun ini akan mengembargo impor minyak mentah dari Rusia, kecuali tiga negara Republik Cheska, Hungaria dan Slovakia.
Keputusan ekonomi politik oleh Uni Eropa ini merupakan paket sanksi ke enam yang dijatuhkan kepada Rusia sejak invasi pertama Rusia terhadap Ukraina.
Atas keputusan embargo terebut, Rusia mengambil tindakan counter attact dengan melakukan penangguhan pasokan gasnya ke sejumlah negara di Eropa pada Selasa (31/5/2022).
Tindakan serangan balik ini diambil Rusia sebab penolakan atas penawaran skema pembayaran dengan mata uang Rubel.
Salah satu perusahaan gas raksasa di Rusia, Gazprom menyatakan hendak mematikan keran pasokan gas ke negara yang 'tidak bersahabat' dengan Rusia. Tertanggal 1 Juni 2022 aliran gas dihentikan total ke Orsted Denmark dan Shell Energy untuk kontrak pasokan gas ke Jerman.
Gazprom juga telah memutuskan pasokan gas sepenuhnya ke pedagang gas di Belanda, GassTerra.
GasTerra, atas nama Pemerintah Belanda telah melakukan taktik mengontrak tempat lain untuk menampung 2 miliar meter kubik (bmc) gas yang dipasok oleh Gasprom hingga bulan Oktober mendatang.
"Ini belum dilihat sebagai ancaman terhadap pasokan," kata juru bicara Kementerian Perekonomian Pieter ten Bruggencate pada Selasa (31/5/2022).
Sementara itu Orsted pada Selasa (31/5/2022), sependapat tidak ada risiko langsung untuk pasokan gas ke wilayah Denmark, rencana di pihaknya akan beralih ke pasar gas Eropa untuk mengisi kesenjangan kebutuhan gas dalam negeri.(suara.com)