Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Kasus baru Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tuban naik drastis mencapai angka 684 dengan jumlah kematian 6 ekor per 31 Mei 2022.
Pemkab Tuban melalui DKPPP Kabupaten Tuban akan menutup tiga lokasi pasar hewan, yaitu pasar hewan Jatirogo, Kerek dan Tuban. Pengelola Pasar Hewan di minta menutup operasional Pasar mulai tanggal 1 hingga 14 Juni 2022.
Kepala Bidang Peternakan DKPPP Kabupaten Tuban Pipin Diah Larasati menyatakan kasus PMK telah meluas dan bertambah. Sehingga penutupan pasar hewan dapat secara efektif mengendalikan dan menanggulangi PMK di Kabupaten Tuban
Data yang dihimpun blokTuban.com menunjukkan dalam sepekan kasus baru PMK di Tuban mengalami trend naik.
Sebelumnya, (25/5/2022), DKPPP Kabupaten Tuban merilis sebanyak 180 ekor sapi terinfeksi PMK. Kemudian pada Jumat (27/5/2022) lalu, bertambah 112 ekor, sehingga total 292 ekor dan 4 diantaranya mati.
“Dua minggu kita tutup dulu, nanti jika kasus mereda, kemungkinan akan di buka kembali,” kata Pipin.
Diketahui penularan PMK yang terjadi pada hewan berkuku belah ini terjadi dengan cepat. Penularan bisa jadi dari bermacam media. Kendati tidak menular pada manusia, namun manusia dapat menjadi salah satu media tular penyakit yang disebabkan virus genus Apthovirus, famili Picornaviridae.
Pipin menambahkan, penularan vrus PMK mencapai 100 persen. Peternak diimbau mengisolasi ternak yang sakit. Terlebih media yang melibatkan manusia dicurigai menjadi faktor meluasnya kasus PMK di Tuban.
"Masyarakat yang melihat langsung saat tim kesehatan hewan melakukan pemeriksaan menyebabkan virus menempel pada pakaian atau benda lain yang dipegang oleh manusia," tambah Pipin.
Pipin mengimbau agar peternak tidak khawatir berlebih, tetapi lebih rajin membersihkan dan menjaga kandang tetap steril. Yang bisa dilakukan peternak diantaranya menyempotkan disinfektan dan jika memang harus memakai APD ketika merawat hewan ternak yang sakit.
Baca berita terkait: Jika Temukan Gejala PMK Pada Ternak, Hubungi Nomor Ini
Penyebaran virus yang menyebabkan PMK tergolong cepat seiring perpindahan manusia, atau transportasi baik ternak maupun daging, entah melalui droplet, leleran hidung hingga virus yang terbawa angin yang lembab sekitar area kandang yang telah terkontaminasi virus genus Apthovirus.
"Jika petani atau peternak menemui ternak sakit dan gejala mirip PMK, segera lapor ke petugas setempat dan PMK bisa disembhkan asal ditangani dengna tepat dan cepat," pungkasnya. [Dwi]