Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Fenomena tanah amblas atau sink hole terjadi di Kabupaten Tuban, tepatnya di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu. Orang yang pertama kali melihatnya adalah Rasi seorang penggembala sapi, Kamis (19/5) siang. Untuk mengetahui secara detail, tim BMKG Tuban akhirnya turun ke lokasi tanah ambles itu.
"Tau-tau ada kubangan besar seperti danau di lahan yang biasa untuk menggembala sapi," ujar Rasi.
Karena kaget melihat fenomena aneh dan baru pertama dilihatnya itu, akhirnya ia melaporkannya ke desa. Untuk menghindari korban, petugas kepolisian sektor Jenu akhirnya memasang garis polisi.
“Korban jiwa nihil. Tanah ambles ini dengan diameter kurang lebih 30 meter dan kedalaman air 1,5 meter,” ungkap Kapolres Jenu AKP Gunawan Wibisono.
AKP Gunawan menambahkan, bahwa informasi dari warga setempat sebelumnya ladang pertanian tersebut biasa saja. Tidak ada tanda-tanda tanah turun, akan tetapi mendadak ambles hingga turun 1,5 meter.
Bersama dengan Forkopimka dan kepala desa setempat, Kapolsek Jenu langsung datang ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan. Termasuk, petugas juga memasang garis polisi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau warga terperosok ke lubang tersebut.
“Kita sudah memasang Police Line untuk mencegah adanya warga yang datang dan berkerumun melihat fenomena alam tersebut, yang dikhawatirkan struktur tanah yang di sekitar lokasi bergerak dan membahayakan warga yang melihat,” beber AKP Gunawan.
Keberadaan tanah yang ambles ini lokasinya dekat dengan laut. Sehingga, penyebabnya dimungkinkan adanya tanah pada bagian bawah terdapat goa - goa yang akhirnya tidak bisa menahan tanah. Kemudian mengalami kerusakan dan menjadi longsor ambles ke bawah.
“Lahan ini milik H Sutomo (45), salah satu warga Desa Remen, Kecamatan Jenu,” tambah mantan Kapolsek Bangilan itu.
Kapolsek Jenu juga menerangkan kerawanan di lokasi kejadian. Diantaranya, di sekitar lokasi masih banyak semak-semak dan rerumputan sehingga berpotensi menyebabkan orang terperosok ketika hendak mencari rumput atau menggembala ternaknya.
“Kalau warga tidak tahu kondisi ini, dikhawatirkan terjebak dan masuk ke lokasi tanah ambles ini. Kondisi kerawanan yang lain adalah potensi longsor susulan di sekitar lokasi,” terangnya.
Adapun pihak BMKG masih mengumpulkan sejumlah data di lapangan untuk dianalisa. Untuk penyebab pasti fenomena tanah ambles tersebut, masih diselidiki. [Ali]