Jokowi Tegaskan Perang Tak Untungkan Siapapun, Mendag Fokus Pemulihan Ekonomi ASEAN

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Presiden Joko Widodo menegaskan seharusnya dunia segera pulih dari pandemi Covid-19, namun dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Selain itu, saat dunia membutuhkan multilateralisme, yang makin kokoh justru unilateralisme yang mengemuka.

Presiden  Joko Widodo di  KTT  Khusus  ASEAN–AS  juga  didampingi  Menteri  Luar  Negeri  Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani. Di depan para pemimpin negara ASEAN dan AS,  Jumat  (13/5),  kata  Mendag  Lutfi,  Presiden  Joko Widodo menyerukan  penghentian  perang  di Ukraina sekarang juga.

“Bapak Presiden memandang perang  di  Ukraina  telah  menciptakan  tragedi  kemanusiaan  dan memperburuk  perekonomian  dunia.  Kenaikan  harga  pangan,energi,  dan  inflasi  telah  terjadi, sangat memperberat   perekonomian   dan   memperlambat   pencapaian   tujuan   pembangunan berkelanjutan atau SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang,” tegas Mendag Lutfi.  

Mendag Lutfi, menyampaikan pernyataan Presiden. “Penekanannya adalah pada besarnya pengaruh AS, Eropa dalam menghentikan perang di Ukraina. Sekali lagi menghentikan   perang, bukan memenangkan perang di Ukraina,” tegasnya.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa perang tidak akan menguntungkan siapa pun, dan setiap negara setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environmentagar perang dapat dihentikan dan perdamaian dapat terwujud.

Saat ini, kondisi pertumbuhan ekonomi dunia cukup memprihatinkan. Dana Moneter Internasional atau IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asiasebesar 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023. Bank Dunia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN hanya 1,2 persen.

“Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kenaikan 10 persen harga minyak dunia akan berdampak pada menurunnya pendapatan nasional beberapa negara ASEAN sebesar 0,7  persen dan kenaikan harga gandum juga akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen pada sebagian negara ASEAN,” tutur Mendag.

Selama ini, ASEAN telah membangun arsitektur keamanan yang inklusif, mengedepankan paradigma kolaborasi, mendorong habit of dialoguedan rules based order. Spirit tersebut juga didorong agar bisa dilaksanakan di negara-negara Indo-Pasifik melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. 

Presiden Joko Widodo berencana melakukan Indo-Pacific Infrastructure Forum saat Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan. Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, Mendag Lutfi menggelar ASEAN Economic Ministers (AEM) Special Meeting di Bali pada 17–18 Mei 2022 mendatang. [Ali]