11:00 . Temukan Pernak-pernik Khas Ziarah Makam Wali di Tuban   |   10:00 . Hari Penting Nasional dan Internasional Selama Juni 2023, Ada 4 Tanggal Merah   |   09:00 . Naik Lagi, Harga Emas Antam Awal Juni 2023 Dibandrol Rp1.060.000 Per Gram   |   08:00 . Perbedaan Umrah dan Haji dari Hukum hingga Kewajiban   |   07:00 . Pemerintah Melanjutkan Pengembangan Borobudur Sebagai Wisata Super Prioritas   |   21:00 . Kota Surabaya Berikan Penghargaan pada Mamuk Ismuntoro, Pegiat Literasi Visual   |   19:00 . Pejabat Struktural Lapas Kelas IIB Tuban Ikuti Penguatan Kinerja Sesuai Aturan Kemenkumham   |   18:00 . BMKG Tuban Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2023   |   17:00 . Stok Aman, Harga Komoditas Telur Ayam Berangsur Turun di Tuban   |   16:00 . 2 Anggota Polres Tuban Dilaporkan ke Propam Polda Jatim, Kapolres : Tak Masalah   |   15:00 . Tekan Inflasi Pasca Lebaran 2023, Pemkab Tuban Gelar Panga Murah Pastikan Bahan Pokok Aman   |   14:00 . Tim Sepatu Roda Berharap Pemkab Tuban Segera Realisasikan Lintasan Berstandar Nasional   |   13:00 . Mari Stunting Kita Geruduk Bareng   |   12:00 . Tuban, Kota Tanpa Kritik Seni Pertunjukan   |   11:00 . Pohon Hayat Jadi Logo Ibu Kota Nusantara   |  
Thu, 01 June 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Hebat! Cemilan Limbah Pisang Soko Pernah Dipamerkan di Turki

bloktuban.com | Friday, 15 April 2022 12:00

Hebat! Cemilan Limbah Pisang Soko Pernah Dipamerkan di Turki Elis Nurhayati dan ibunya mampu mengolah limbang pisang bernilai jual tinggi. (Foto:Sav/blokTuban.com)

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Siapa sih yang nggak tahu dengan pohon pisang. Salah satu pohon di Indonesia yang menghasilkan buah super legit dan penuh khasiat. Selain menghasilkan buah pisang yang lezat, ternyata limbah pohon pisang yang tidak pernah dilirik keberadaanya bisa menjadi bahan bisnis yang menggiurkan. 

Tidak hanya sebagai bahan kerajinan saja, di tangan Elis Nurhayati dan ibunya ternyata limbah pohon pisang juga bisa disulap menjadi berbagai macam cemilan yang bernilai jual tinggi. Meskipun ide bisnis ini awalnya banyak diremehkan orang, namun saat ini Elis berhasil dan mampu membuktikan cemoohan yang pernah ia peroleh dengan segudang prestasi yang didapatkannya melalui usaha unik satu ini. 

Terbukti, sejak tahun 2018 berdiri hingga saat ini sudah banyak penghargaan yang telah diraihnya, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Tak sampai disitu saja, bahkan produk olahan pohon pisang ini juga pernah menjadi produk unggulan Jawa Timur saat dipamerkan di Negara Turki.  

“SAEKU berdiri tahun 2018 itu awal-awal mendirikan usaha banyak orang-orang yang meremehkan, kalau limbah bisa dibuat camilan karena mereka menganggap akan berbahaya. Tapi kami memiliki tekad dan kemauan serta niat yang kuat, kami percaya suatu saat usaha yang kami bangun akan berbuah manis dan banyak dilirik oleh semua kalangan,” terang Elis kepada blokTuban.com, Jumat (15/4/2022). 

Munculnya ide usaha unik ini sendiri, dari banyaknya limbah pisang yang berada di lingkungan rumahnya. Ia kemudian berinisiatif untuk memanfaatkannya menjadi suatu produk yang bisa bernilai jual. Dari ide itulah yang akhirnya mengantarkan Elis hingga ke titik saat ini.

Tidak hanya memanfaatkan pelepah pisang saja, bahkan perempuan berhijab ini mampu memanfaatkan satu pohon limbah pisang dengan mengolahnya menjadi tiga produk cemilan sekaligus, yang diberi nama Bongsang, Arsang dan juga Gesang. 

“Dari satu batang pohon pisang bisa kami manfaatkan semuanya. Seperti akarnya pisang kami olah sebagai kripik bonggol pisang (Bongsang), tengahnya pisang kami manfaatkan sebagai kerupuk ares pisang (Arsang). Kemudian batang pisang kami manfaatkan sebagai kripik gedebog pisang (Gesang),” paparnya.

Sejak hampir 4 tahun berdiri, saat ini Elis mengaku sudah memiliki 16 karyawan yang turut membantunya dalam memproduksi usahanya setiap hari. Dari ketiga produk olahan pohon pisang yang diberi nama SAEKU ini juga dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp14 ribu per kemasan. 

Selain mengharumkan nama Kabupaten Tuban dengan menorehkan segudang prestasi, pemasaran dari produk SAEKU ini juga sudah terbang hingga keliling Nusantara. Seperti di Papua, Nusa Tengga Timur, Jakarta, Lampung hingga Palangkaraya. 

Lebih lanjut, omzet yang diraup setiap bulannya oleh perempuan asal Desa Nguruan, Kecamatan Soko tersebut nilainya juga cukup fantastis kisaran Rp10 hingga Rp12 juta per bulannya. 

“Jumlah karyawan yang tetap 6 yang tidak tetap 10, tergantung pesanan. Untuk resellernya sudah 50 yang continue dan tersebar diseluruh daerah,” katanya. 

Dengan demikian, perempuan ramah ini berharap jika produk SAEKU bisa semakin melebarkan sayap dan daya beli masyarakat kembali stabil. [Sav/Ali]

 

Tag : Limpah Pisang, Kripik, Sanack, Turki, Jatim



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat