Ini Dia 5 Perbedaan Serabi Solo dan Tuban

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Serabi merupakan makanan tradisional yang masih eksis hingga sekarang. Bagaimana tidak, di antara berbagai makanan baru yang bermunculan, kue serabi masih tetap memiliki banyak penggemar dan eksis, terutama di masyarakat pedesaan. 

Kue serabi sendiri memiliki berbagai macam jenis. Namun, saat ini serabi yang paling banyak ditemui di Kabupaten Tuban adalah jenis kue serabi Solo dan jenis serabi khas Kabupaten Tuban sendiri. 

Kedua serabi tersebut sebetulnya berbeda, akan tetapi banyak masyarakat yang sering menganggapnya sama. Menurut pria yang akrab disapa Moendez, seorang penjual serabi Solo yang berasal dari Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban mengatakan, perbedaan antara kedua serabi tersebut yaitu terletak pada bentuk dan juga rasa yang cenderung lebih manis dan gurih. 

"Perbedaannya itu kalau serabi Solo rasanya cenderung manis dan gurih, bentuknya juga beda ada sayap pinggiran crispy seperti leker, nggak ada santannya karena santannya langsung dicampur ke adonan," terangnya saat dikonfirmasi  blokTuban.com, pada Selasa (5/4/2022). 

Selain itu lanjutnya, jika serabi solo memakai berbagai jenis toping untuk menambah kelezatannya. Perbedaan lainnya juga terdapat pada proses pematangan serabi, jika pada umumnya serabi menggunakan tungku sederhana berbahan tanah liat, maka serabi Solo ini menggunakan wajan teflon atau besi baja. 

"Kalau serabi biasa khas Tuban, rasanya cenderung lebih asin dan gurih. Biasanya dimakan pakai parutan kelapa atau santan, terus masaknya pakai tungku kreweng," katanya.

Lebih lanjut pria ramah ini juga bercerita terkait asal mula serabi Solo yang berasal dari Negara China. Seiring adanya inovasi dari para penjual, maka saat ini makanan lezat satu ini diberi berbagai varian toping. Seperti keju, cokelat, pisang, nangka dan lain sebaginya, sehingga menambah daya tarik bagi para pelanggannya. [Sav/Ali]