Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Ratusan masyarakat Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Minggu (6/3/2022) sangat berantusias untuk melakukan acara keleman. Hal ini terlihat dari senyum yang tergambar dari seluruh masyarakat yang hadir.
Acara keleman sendiri merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ngino setiap tahunnya. Acara tersebut dilakukan untuk mengajak para petani bersyukur atas nikmat dari yang maha kuasa, sekaligus agar nantinya panen yang dihasilkan bisa melimpah.
Menurut Wawan Hariyadi, Kepala Desa Ngino, jika kegiatan kali ini diharapkan bisa menjadi tolak balak untuk warga setempat dengan banyak bersedekah.
“Acara tasyakuran keleman jadi bagian dari uri-uri kebudayaan adat istiadat yang berlaku, ini berlaku mulai dari 2015 acara seperti ini kita mengajak para petani untuk bersyukur atas nikmat dari yang maha kuasa suapaya panennya melimpah karena tentu dengan banyak bersedekah akan menjadi tolak balak,” terangnya kepada reporter blokTuban.com.
Selain itu, makna lain dari kegiatan yang dilakukan di Wisata Sendang Asmoro tersebut ialah untuk tingkepan. Yang artinya tradisi ini dilakukan ketika tanaman dalam masa hamil atau mulai keluar bulirnya.
Dalam tradisi keleman ini, yang dibawa atau disuguhkan oleh masyarakat ialah ambeng istilah jawanya yaitu seperti nasi, pala pendem (hasil bumi), rujak, serta aneka jajan tradisional. Dalam hal ini, jajanan yang menjadi ciri khas dalam tradisi tersebut adalah pleret.
“Alhamdulillah masyarakat antusias ada 100 keluarga tadi yang ikut, karena dari tahun ke tahun juga ada dinamika termasuk situasi dalam kondisi Covid-19 jadi yang ikut agak kurang banyak. Jadi tahun depan kita akan kemas lebih banyak dan bagus lagi,” terangnya.
Lebih lanjut, pria ramah itu mengatakan jika kegiatan ini diharapkan bisa mendukung pariwisata di Sendang Asmoro karena saat ini pihaknya sedang menggencarkan kebangkitan pariwisata dengan wisata budaya.
“Angka kunjungan di Sendang Asmoro bisa meningkat sekaligus bisa menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat Desa Ngino,” katanya.
Sementara Sukaji, sesepuh Desa Ngino mengungkapkan, jika kegiatan keleman ini bertujuan untuk menghormati tanaman yang sedang hamil, agar bisa melimpah dan petani selamat terhindar dari mara bahaya. Sekaligus tanaman bisa terhindar dari hama penyakit.
“Harapannya para petani bisa aman dan banyak rejeki, karena jika banyak rejeki bisa dibuat membangun rumah dan biaya sekolah ataupun ngaji,” tutupnya. [Sav/Ali]