Imlek Tahun Macan Air, Permintaan Pentas dan Pesanan Barongsai di Tuban Masih Sepi

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Perayaan Imlek tahun 2022 atau tahun macan air masih sepi, yang akhirnya berdampak menurunnya permintaan pentas dan pesanan barongsai di Tuban. Seniman Barongsai yang berkeluh kesah sepinya job berasal dari Dusun Penebusan, Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang.

"Imlek tahun ini masih sepi permintaan pentas. Kami barongsai Putra Ronggolawe Alhamdulillah mendapatkan dua job di Kecamatan Grabagan, Tuban dan Drajat Kabupaten Lamongan," ujar Pemilik Barongsai Putra Ronggolawe, Kusma kepada reporter blokTuban.com, Senin (31/1/2022).

Sebelum pandemi Covid-19, perayaan Imlek selalu identik dengan pernak-pernik mulai dari dupa (hio), kertas sembahyang (kim cua), barongsai, liong atau naga, lilin besar, lampion, jeruk mandarin, kue keranjang dan angpao. Dua tahun terakhir seiring banyaknya pembatasan, Imlek hanya dirayakan dengan sederhana oleh warga Tiong Hoa termasuk di Klenteng Kwan Sing Bio (KSB) Kabupaten Tuban.

Sepinya job pentas dirasakan Kusma sejak awal pandemi yaitu Maret 2020 lalu. Waktu itu, barongsainya yang berdiri sejak tahun 2000 masih mendapat lima sampai enam job pentas. Ditambah pesanan 10-15 buah barongsai dari daerah Jombang, Mojokerto, Kalimantan, Solo, Lamongan, dan Gresik. Untuk harga per satu barongsainya kisaran Rp2,5 - 7 juta tergantung jenis bulu yang diminta. Barongsai dengan harga tinggi biasanya memakai bulu kambing.

Sedangkan pada Imlek 2021 kondisinya jauh lebih buruk, yaitu sepi tidak ada show atau pesanan Barongsai. Ia berharap pandemi segera berakhir, sehingga pesanan ataupun undangan pentas kembali normal.

Sepinya job pentas, tak membuat kru Barongsai Putra Ronggolawe malas berlatih. Jadwal latihan rutin yaitu seminggu dua kali disepakati hari kamis dan minggu. Dari 30 orang kru dibagi menjadi 8 orang atau 4 pasang memegang Barongsai, 9 orang memainkan Liang Liong / naga, 6 orang memegang tambur atau alat musik dan sisanya cadangan. Untuk kru yang paling muda masih kelas 6 SD atau berusia 13 tahun. Sedangkan paling senior berusia 36 tahun.

Salah satu pemain barongsai, M. Sholeh selama pandemi terus giat berlatih bersama 30 orang satu timnya. Selain berlatih keras, untuk mengisi waktu luang, Sholeh bersama rekannya membersihkan dan membenahi alatnya. Tujuannya saat ada job langsung bisa digunakan.

"Kalau cuaca panas alat-alat dan baju kami jemur. Barongsai juga kami bersihkan dari debu," tutupnya. [ali/  ]