Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Menkes Minta Masyarakat Kenali Ciri-Ciri Omicron

 

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Saat ini Indonesia kembali dihadapkan pada lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Semakin hari, kasus penyebaran varian Omicron semakin meluas. Menurut data yang diperoleh, hingga rabu lalu total pasien yang sudah terkonfirmasi Omicron berjumlah 1988 orang. 

Dari jumlah orang yang terkonfirmasi tersebut, sudah ada pasien yang sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang. Oleh karena itu, mengingat semakin banyaknya masyarakat yang terserang varian Omicron, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi meminta agar masyarakat mengenali ciri-ciri Varian Omciron. 

Hal tersebut dilakukan dengan maksud agar masyarakat bisa melakukan pencegahan sejak dini. Omicron sendiri muncul dengan gejala yang ringan seperti flu biasa, batuk, serta demam dengan penularan yang begitu cepat. 

“Ciri-cirinya yang pertama naiknya cepat dan tinggi, jadi kita tidak perlu kaget kalau dia naiknya cepat dan tinggi,” ungkap Menkes Budi dalam konferensi pers secara virtual, dikutip pada Jumat (28/1/2022).

Menkes budi melanjutkan jika ciri-ciri Omicron yang kedua ialah tingkat keparahan dan tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah. Sehingga, pasien yang dirawat di rumah sakit lebih sedikit dibandingkan pasien yang melakukan isolasi secara mandiri.  

Dengan demikian, pemerintah telah menyiapkan tempat tidur untuk perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. sedangkan tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu. 

Selanjutnya, ia menegaskan jika pasien yang perlu dirawat di rumah sakit adalah pasien yang dalam kondisi sedang hingga kondisi berat. Definisi dari sedang hingga berat sendiri yaitu pasien membutuhkan oksigen. Sedangkan pasien yang tanpa gejala melakukan isolasi madiri dengan perawatan di rumah. 

“Kalau dia tanpa gejala seperti tadi kita lihat dari data yang kita miliki sekitar 35% hingga 40% persen tanpa gejala, itu harusnya bisa dirawat di rumah tidak usah panik minum vitamin aja, buka jendela isolasi sendiri,” terangnya. 

Akan tetapi, bagi pasien yang berada dalam tempat yang sangat padat, sehingga membuatnya harus terus berkumpul bersama keluarga dan tidak bisa dihindari maka seharusnya masuk ke tempat isolasi terpusat yaitu Wisma. 

Oleh karena itu, ia berpesan kepada masyarakat untuk terus waspada, dengan selalu memakai masker, menghindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. “Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena resiko tertularnya tinggi,” pungkasnya. 

Lebih lanjut, Menkes Budi menambahkan jika sudah tertular Omicron, maka masyarakat tidak perlu panik. Yang paling penting dilakukan ialah disiplin melakukan isolasi mandiri serta minum vitamin dan jika muncul gejala ringan segera minum obat. 

“Yang perlu ke rumah sakit kalau dia udah sesak saturasi di bawah 95-94 persen butuh oksigen rumah sakit atau dari datang tadi kita lihat orang tua di atas 60 tahun atau pasien yang belum vaksin. karena orang yang belum di vaksin dan resiko orang tua itu tinggi,” tuturnya.[sav/col]