Mitos Rumah Tusuk Sate dalam Ilmu Feng Shui

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Masyarakat mungkin sudah tidak asing dengan rumah tusuk sate. Banyak mitos beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa rumah dengan posisi di ujung jalan persis di tengah jalur pertigaan akan mendatangkan banyak kesialan.

Melalui kanal youtube Sonora.id, Kang Sing Hwat selaku pakar fengshui menjelaskan bahwa mitos rumah tusuk sate membawa berbagai hal-hal negatif seperti membawa sial, kesehatannya jelek, kurang keharmonisan, kecelakaan dan masih banyak macamnya tidak hanya dari segi fengshui melainkan dari kepercayaan masyarakat jawa.

Ia melanjutkan, bahwa dalam ilmu fengshui memang benar demikian. Tusuk sate dalam fengshui disebut Sachi atau energi besar yang menghujam ke arah rumah yang mana secara umum sangat tidak ideal untuk tempat tinggal. 

“Tapi itu secara umum, bukan berarti semua orang nggak cocok. Malahan ada beberapa orang yang cocok dan membawa berkah jika tinggal di rumah tusuk sate, tapi memang nggak sembarang orang,” jelasnya.

Masyarakat awam mungkin hanya mengetahui bahwa bentuk rumah tusuk sate hanya dilihat dari depan, padahal tusuk sate bisa dari belakang ataupun samping rumah. “Ini orang yang kadang lewatkan, jadi kalau cari rumah dicek setiap sisi ada nggak jalan yang tusuk sate,” ujarnya.

Kang Sing Hwat mengungkapkan bahwa tak hanya dari mitos ataupun ilmu fengshui saja, ternyata ada pula studi ilmiah yang menyatakan mengapa rumah tusuk sate bisa ditakuti orang-orang untuk tinggal. 

“Mengapa bisa ada mitos kesehatannya jelek, menurut ilmiahnya persentase debu yang masuk ke dalam rumah tusuk sate lebih banyak karena anginnya besar. Selain itu hawa di rumah tusuk sate juga sangat terik karena nggak ada rumah lagi depannya, jadi bisa berpengaruh ke emosi berlebih,” jelasnya.   

Untuk menangani hal tersebut, pakar fengshui tersebut memberikan solusi untuk menanam pohon bambu yang rindang tepat di bagian tusuk sate. Ia mengatakan bahwa pohon bambu dipercaya dapat mengurai energi jelek yang masuk ke rumah tersebut. 

“Bisa juga dibuat kolam, asalkan rumahnya tidak menghadap selatan karena jika menghadap selatan akan ada elemen yang bertubrukan menurut fengshuinya,” ungkapnya.

Meskipun demikian, ia melanjutkan bahwa apabila seseorang yang tinggal di rumah tusuk sate dan tidak percaya tentang mitos demikian merupakan salah satu modal yang bagus. “Dalam fengshui nomor satu kita diajarkan kepekaan, apabila kita sudah merasa nyaman artinya itu sudah menjadi modal yang penting tidak membahayakan,” tuturnya.

Kang Sing Hwat menambahkan bahwa posisi tusuk sate untuk sebuah rumah memang secara fengshui kurang baik, tetapi berbeda lagi apabila posisi tersebut untuk tempat usaha. “Tempat usaha atau kantor itu bisa kita atur agar tusuk satenya nggak terlalu fatal, malah sebenernya tusuk sate tempat strategis untuk usaha makanya banyak yang nggak percaya juga karena usahanya ramai di jalur tusuk sate,” jelasnya. [din/ono]