Deteksi Bibit Siklon Tropis di Laut Timor, Ini Imbauan BMKG

 

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memalui pusat peringatan dini siklon tropis atau tropical signin warming center, selama 24 jam dalam periode tujuh hari ke depan, terus melakukan pemantauan potensi terjadinya bibit siklon tropis.

Dampak dari adanya bibit siklon tropis tersebut dapat berpengaruh dengan cuaca dan juga gelombang. Adanya suspact area potensi bibit siklon tropis tersebut termonitor di laut Timor-Arafura dalam beberapa waktu ke depan.

“Ini adalah indikasi awal sebelum benar-benar terjadi bibit siklon bahkan sebelum benar-benar terjadi badai tropis. Maksudnya agar secara lebih dini potensi dampak yang sudah mulai terasa ini dapat di antisipasi untuk mencegah terjadinya korban jiwa,” ucap Dwikonita Karnawati, dalam konfrensi pers yang disiarkan secara virtual pada Rabu (22/12/2021).

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer pada Rabu, 22 Desember 2021 pukul 07.00 WIB, Jakarta Tropical Warming Center mengidentifikasi adanya peningkatan potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal atau pola pusaran angin.

Hal tersebut dapat meningkat menjadi suspect area potensi bibit siklon tropis di sekitar perbatasan wilayah laut Timor dan Arafura, atau di sekitar perairan selatan Kepulauan Tanimbar atau Saumlaki dalam periode dua hari ke depan.

“Suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak kearah selatan hingga Barat Daya menuju perairan Utara Australia,” ucapnya.

Berdasarkan pemodelan prediksi BMKG, probabilitas potensi menjadi siklon tropis di hari Kamis atau 24 jam kedepan potensi masih rendah. Namun, di hari jumat potensi meningkat dari rendah ke sedang.

"Di hari Sabtu 72 jam ke depan potensi meningkat lagi dari sedang hingga tinggi, dan di hari minggu 96 jam ke depan potensinya diprakirakan menjadi tinggi. Maka dari itu BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk tiga hari ke depan,” bebernya.  

Terkait potensi cuaca ekstrem tersebut, maka BMKG menghimbau agar masyarakat menghindari kegiatan pelayaran diwilayah perairan yang terdampak. Selanjutnya menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti di lembah sungai, lereng rawan longsor, tepi pantai, dan daerah rentan lainnya.

“Imbauan ini berlaku kami sampaikan mulai hari kamis besok hingga hari minggu. Kemudian masyarakat dan seluruh pihak terkait diimbau untuk mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor, terutama didaerah yang rentan,” sambungnya.

Pihak terkait diharapkan terus mengintensifkan, koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi. Selain itu juga dihimbau kepada semua pihak untuk terus memantau perkembangan informasi perkiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

“Dapat dilakukan melalui berbagai kanal informasi BMKG yaitu melalui website, dan follow media sosial baik twitter, instagram, YouTube, serta memalui aplikasi Ios dan android, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” tutupnya. [sav/col]