Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Jatim), Wahid Wahyudi mengatakan, selama pembelajaran tatap muka (PTM) berjalan, SMA/SMK dan SLB di Jatim aman dari klaster COVID-19 sekolah. Lporan itu ia terima dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Jatim.
"Laporan dari para Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Jatim untuk SMA/SMK SLB di Jatim aman dari klaster COVID-19 sekolah," kata Wahid, Kamis (23/9/2021) di website resmi Pemprov Jatim (jatimprov.go.id).
Kendati begitu, pihaknya tetap melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan PTM jenjang SMA/SMK atau SLB yang berjalan 22 hari untuk mengantisipasi adanya klaster sekolah. Sebab menurut dia, dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan muncul klaster saat PTM di jenjang SD dan SMP.
"Data klaster sekolah terhadap COVID-19 secara nasional dari Kemendikbud yakni 45,97 persen dari jenjang SD dan 19,07 persen dari jenjang PAUD dan SMP," bebernya.
Saat ini, lanjut Wahid, tatap muka hanya berlangsung selama dua jam. Untuk kekurangannya, pembelajaran dilakukan jarak jauh.
“Sudah banyak sekolah yang memanfaatkan teknologi digital sehingga memungkinkan pembelajaran PTM di kelas bisa diikuti secara langsung oleh siswa yang mengikuti pembelajaran dari rumah,” ungkap pria ramah itu.
Dengan model daring dan PTM (Hybrid), siswa di rumah bisa berinteraksi dan bertanya dengan guru maupun siswa lain yang melakukan PTM di Sekolah. Ia juga berujar, jika model hybrid learning ke depan akan dikembangkan.
“Apalagi kemarin sudah di-launching 5G sangat memungkinkan pembelajaran secara daring," ucapnya.
Menanggapi masih adanya siswa yang berkumpul selepas PTM, pihaknya menghimbau kepala sekolah agar memrintahkan siswanya usai PTM langsung pulang ke rumah."Kepala sekolah juga kami minta agar mengimbau kepada siswa untuk langsung pulang setelah selesai PTM karena pada beberapa jam berikutnya ada PJJ. Sehingga keberadaan siswa termonitor," pungkasnya. [rof]
