Berbekal Resep dari Youtube, Usaha Street Food Korea ini Hasilkan Omset Jutaan

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

 

blokTuban.com- Korean wave atau gelombang Korea di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir semakin meluas. Budaya Korea yang mulanya hanya dikenal melalui K-pop dan K-drama kini merambah pada tren makanan korea, produk skincare, hingga k-fashion.

 

Bagi penggemar drama Korea mungkin sudah tidak asing dengan tteokbokki  atau topokki. Jajanan yang terbuat dari tepung beras dan dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas manis tersebut termasuk ke dalam jajaran street food yang sering ditampilkan dalam scene drama Korea.

 

Banyaknya penggemar drama korea dapat membuka peluang bisnis bagi beberapa orang, seperti halnya Istafada Ilma Nafia atau yang akrab disapa Fada. Ia memilih membuka usaha street food korea di Tuban karena merasa tren makanan Korea sedang ramai di sosial media.

 

“Awalnya liat-liat instagram sama youtube yang lagi ramai apa, kemudian kita liat menu-menunya seperti apa, baru dipikirkan kira-kira kalau dijual di sini bakal laku atau enggak," ujar Fada saat ditemui, Jumat (24/9/2021).

 

Perempuan 22 tahun tersebut mengaku bahwa ia bukanlah penggemar drama korea dan mendapatkan resep makanan korea yang dijualnya melalui youtube. Semuanya resep dari youtube, kemudian dimodifikasi dan dicari cita rasa yang kira-kira bisa cocok sama lidah Indonesia.

 

Kedai street food dengan nama Hyugbi Topokki yang berlokasi di sebelah barat Kompi tersebut baru buka pada akhir Bulan Juli lalu.  Tepatnya tanggal 24 Juli lalu baru buka, terhitung jalan dua bulan. Kendati demikian, usaha street food yang dilakoninya selalu ramai dibeli.

 

“Alhamdulillah dari awal ramai dan selalu habis,” terangnya.

 

Fada mengaku setiap hari ia memproduksi 150 porsi topokki yang selalu habis terjual. Ia juga mengatakan ketika hari Sabtu dan Minggu menambah stoknya menjadi 200 porsi dan memulai berjualan lebih awal. Biasanya Fada mulai membuka kedainya pukul 14.00 WIB ketika hari biasa dan pukul 12.00 WIB ketika weekends.

 

“Kadang kita buka jam 2 siang, setengah 5 sore sudah habis. Kalau lagi ramai banget setengah 4 juga bisa habis," katanya.

 

Meskipun baru dua bulan memulai usaha street food, Ia mengaku omset yang didapatkannya sudah mencapai dua kali lipat. Modal awal kurang lebih Rp9 juta, dan omset per bulan bisa mencapai Rp18,5 juta.

 

Fada mengatakan untuk memulai bisnis yang terpenting adalah optimis karena bagaimanapun jika ingin terjun ke dunia bisnis akan selalu berjumpa dengan untung atau rugi. Untung atau rugi itu pasti nantinya akan ditemui, jadi untuk memulai berbisnis jangan berpikir jika rugi atau tidak laku bagaimana, karena jika berpikir demikian tidak akan bisa berjalan.

 

Selain menu topokki, juga terdapat menu lain seperti twigim (gorengan korea), mandu (pangsit korea), odeng, dan yang paling unik adalah twigim jalapeno. Di Tuban menu Jalapeno baru ada di sini, uniknya itu karena terbuat dari cabai hijau yang besar kemudian diisi dengan bihun dan sayur.

 

Harga Topokki yang dijualnya mulai Rp 12.000-Rp 15.000 tergantung varian topokki yang dipilih. Untuk odeng seharga Rp 10.000, dan untuk twigim dimulai dari harga Rp 2.500-Rp 4.000. [dina/ono]