Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Pandemi Covid-19 membawa banyak dampak terhadap kehidupan masyarakat, termasuk pada pengusaha. Salah satu pengusaha yang merasakan dampak dari adanya pandemi ini adalah Narko, warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Narko merupakan seorang pengusaha burung Lovebird yang memulai karirnya sejak tahun 2013 hingga sekarang. Ia mengaku dimasa pandemi saat ini sangat memengaruhi usaha yang telah dirintisnya sejak lama, terutama dalam hal pemasaran.
“Sekarang kita bisa bertahan untuk sehari-hari sudah bagus,” ucap Narko saat ditemui dikediamannya pada Jumat (10/09/2021).
Sebelum pandemi, Narko memiliki sekisar 100 pasang burung. Tidak hanya Lovebird saja, Narko juga ternak jenis burung-burung lain, seperti Cicak Rowo, falk, dan juga Perkutut. Biasanya Narko menjual burung ternak miliknya dari Tuban hingga Jakarta, tergantung pemesan yang diterimanya.
Pria ramah ini biasa menjual burung ternaknya dengan harga per ekor. Sebelum pandemi harga burung-burung miliknya yang berumur 2 bulan bisa mencapai Rp8 juta sampai Rp20 juta, untuk jenis burung Biola dan Pale Fallow.
Sementara dimasa pandemi saat ini, pria berusia 45 tahun tersebut mengaku harga penjualan burung tidak stabil, tergantung dari permintaan jenis burung yang sedang booming saat ini.
Untuk saat ini jenis burung yang sedang digemari oleh masyarakat adalah Dun Fallow, Yellow Face, dan Biola Aqua. Untuk harga burung Biola Aqua harga per ekornya 10 juta, untuk Yellow Face sekisar 50 juta, sedangkan untuk Lovebird jenis Dun Fallow mencapai 80 juta per ekor.
Narko tergabung dalam komunitas sesama penghobi burung di tingkat nasional, biasanya dalam komunitas tersebut sesama anggota saling memberikan informasi tentang jenis burung yang sedang digemari oleh masyarakat banyak. [Sav/dy]