Reporter: Nur Malinda Ulfa
blokTuban.com – Wisata pemandian Bektiharjo telah beroprasi sejak akhir Juli 2020, setelah sempat ditutup awal Januari 2020. Namun hingga kini jumlah pengunjung pun masih jauh dari kondisi normal sebelum pandemi, Minggu (14/03/2021).
Salah satu yang terkena dampaknya ialah penjual di area pemandian Bektiharjo, Dusun Krajan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Yakni Ulan (22), menurutnya sejak pandemi penghasilannya menurun drastis.
“semenjak ditutup sampai sudah dibuka, pengunjung masih sedikit, penghasil saya juga ikut menurun. Apalagi mata pencaharian saya cuma lewat sini saja,” ungkapnya saat ditemui Reporter blokTuban.com di Pemandian Bektiharjo.
Ulan juga menambahkan, kebanyakan pemilik kios di area pemandian tutup karena sepi pengunjung serta banyak yang tidak bisa membayar sewa kios.
“kebanyakan tutup karena sepi pengunjung, sedangkan kalau buka harus tetap bayar sewa kios. Kalau nggak ada yang beli mau bayar pakek apa, rame nya juga pas minggu saja. Kemarin pas tanggal merah juga sepi, tapi alhamdulillahnya, sekitar empat bulan saya tidak bayar sewa, digratiskan akibat kondisi saat ini,” imbuhnya.
Hal yang sama juga dialami Aspiyah (53), salah seorang yang menyewakan alat Pelampung di area pemandian. Menurutnya penghasilannya jauh merosot dari sebelum pandemi.
“Lumayan banyak perbandingannya, kalau sebelum pandemi saya bisa dapat jutaan rupiah, kalau sekarang dapat 100.000 sudah lumayan. Untuk harga sewanya, satu Ban yang kecil Rp 5.000, sedangkan yang besar Rp 10.000,”tuturnya. [ulf/lis]