Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Inovasi membuat legen lebih awet selama 14 hari atau dua pekan di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Tuban.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Tuban, Agus Wijaya mengatakan produk unggulan dan khas Kabupaten Tuban tersebut ke depannya bisa dikemas lebih bagus lagi.
"Untuk kemasan legen proposalnya bisa dikirim. Pemkab siap menyupport mesin packingnya," ujar Agus Wijaya kepada blokTuban.com, Senin (8/3/2021) siang.
Mantan Kabag Humas dan Media Pemkab itu, menilai setelah inovasi tersebut harus segera diurus ijin BPOM dan PIRTnya. Supaya pemasarannya dan kualitasnya lebih terjamin bagi konsumen.
Selama ini legen yang merupakan potensi lokal di Tuban masih belum optimal pengolahannya. Baik dari segi manajemen pengolahan hingga pemasaran.
"Pemkab sangat senang dengan inovasi. Pasti kami support," imbuh mantan Camat Montong.
Sementara itu, Hadi Purwanto (45) asal Desa Prunggahan butuh waktu riset tiga bulan untuk membuat legen bisa awet lebih lama. Umumnya legen hanya bertahan sehari kemudian berubah rasanya.
"Kasus lama legen biasanya dikemas dalam botol bekas air mineral. Jika terlalu lama didiamkan tutupnya akan meledak, karena tekanan dari legen cukup kuat," sambung Hadi.
Legen kemasan milik Hadi sangat terjangkau harganya. Untuk botol ukuran ukuran 250 mililiter rata-rata Rp6.000-Rp7.000 dan Rp10.000 untuk kemasan 500 mililiter.
Legen khas Tuban ini telah dikirim ke beberapa kota, seperti Jakarta, Solo, Sidoarjo, Malang, Gresik, Lamongan, hingga Bojonegoro. [ali/ono]