Pandemi Tak Pengaruhi Penjualan Pasir Bengawan

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Sektor ekonomi masyarakat di Kabupaten Tuban semenjak pandemi Covid-19 setahun belakangan banyak mengalami penurunan. Kendati mayoritas sektor usaha dan perdagangan banyak kena dampak pandemi, namun ada beberapa aspek pekerjaan yang sama sekali tak terdampak adanya pandemi. Salah satunya komoditas pasir bengawan.

Kebutuhan material dalam pembangunan masih saja dicari meski pandemi. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa bisnis pasir bengawan tak berpengaruh oleh Covid-19.

"Alhamdulillah, meskipun pandemi Covid seperti ini dari dulu penjualan pasir tetap jalan mulus," kata Joko, salah satu pemilik perahu tambang pasir tradisional ketika dijumpai blokTuban.com di area Bengawan Solo turut Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel.

Dalam sehari, sambungnya, 2 perahu angkut pasir dapat beroperasi mulai pagi hingga sore. Dalam jangka waktu tersebut, setidaknya ada 10 hingga 12 rit pasir bengawan yang dapat diangkut kemudian dibawa truk-truk yang kemudian dijual.

"Paling tidak masih 10 truk lebih, berarti ya 10 rit juga yang laku terjual. Yang pesan biasanya daerah barat sana, sampai Jawa Tengah-an," ungkanya lagi.

Adapun jenis pasir bengawan yang laku keras dijual yakni jenis pasir pasang. Jenis pasir yang sering digunakan untuk pemasangan paving itu dijual antara Rp500 ribu hingga Rp600 ribu, tergantung kualitasnya. Sementara jenis Pasir Puk dan Psir Cor ketersediaannya masih minim di area bengawan setempat.

"Repotnya itu kalau banjir. Kalau ke dalam lebih dari 12 meter dari permukaan air, alatnya nggak cukup. Nggak bisa ambil pasir. Ini juga Bengawan Solo baru surut 3 harian," ujar lelaki asal Kanor - Bojonegoro itu.

Hal senada juga dikatakan Rokhim, pengusaha pasir bengawan yang punya lokasi di area Bojonegoro bagian utara. Penjualan pasir bengawan miliknya bisa dikatakan cukup stabil dari hari ke hari. Namun, untuk ketersediaan bahan alami pasir di lokasi tambangnya kini sudah mulai menipis.

"Lancar, nggak ada hambatan. Paling kalau banjir, kita stop dulu pengangkatan pasir dari dalam Bengawan. Selain itu lancar-lancar saja," kata pemuda asal Kecamatan Soko itu, Rabu (3/2/2021). [feb/col]