Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Direktur RSUD dr. R. Koesma Tuban, Saiful Hadi mengajak masyarakat Bumi Wali memahami dan mengenali Covid-19 secara mandiri, Minggu (27/12/2020).
Dari pengalamannya selama menangani pasien corona, baik pasien pribadi, rumah sakit maupun keluarganya sendiri. Pertama, corona ini bukan penyakit aib atau kutukan, tapi penyakit ini ada dan telah diketahui penularan, pencegahan dan pengobatannya.
"Virus Corona ini benar adanya bisa menyerang siapa pun baik masyarakat umum, pejabat, tokoh agama, ulama, cendikiawan semuanya terkena," ujar Dokter Saiful.
Penting diketahui bersama mengenal secara dini tanda-tanda kalau terinfeksi corona. Virus ini pintu utama masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung. Tidak ada jalan lain sehingga kita harus mencegah supaya mulut dan hidung tidak kemasukan.
Apabila virus ini masuk ke mulut, maka akan sampai di rongga antara mulut dan hidung. Disini sel-sel sekitar akan dirusak oleh virus. Jika rusak maka akan muncul gejala khas seperti, hidung tersumbat, tenggorokan terasa sakit dan kering serta ada batuk kering.
"Gejala ini harus diwaspadai, berbeda dengan influenza biasa. Flu biasa tidak merusak rongga antara mulut dan hidung, justru memberi signal ke otak dan organ tertentu untuk memproduksi sel darah putih masuk ke rongga hidung dan mengeluarkan ingus," imbuh mantan Kepala Dinas Kesehatan Tuban.
Sehingga ciri virus Corona adalah hidung tersumbat kering, batuk-batuk kering, ada nyeri telan disertai demam. Ini gejala awal yang harus diketahui bersama, jangan sampai gejala lanjut muncul.
Kalau virus merusak sel-sel penciuman dan pengecap rasa, maka akan muncul anosmia rasa pembauan dan perasa berkurang. Jika masyarakat ketika memiliki gejala tersebut, maka dipastikan terserang Virus Corona tahap ringan.
Dalam kondisi tersebut harus dicegah dan diantisipasi, supaya orang yang sakit segera sembuh tidak menulari keluarga dan lingkungan sekitar. Bila tidak segera ditangani virus akan terus melakukan replikasi dan akan masuk ke paru-paru.
"Jika sel paru dirusak maka akan terjadi radang paru. Salah satu tandanya adalah sesak napas, sering batuk, nyeri tenggorokan, lesu, lemah, kepala pusing dan lain sebagainya," tambahnya.
Dokter Saiful kemudian menjelaskan penyebabnya ketika virus sudah masuk ke paru-paru, maka daya untuk menyerap oksigen ini berkurang. Jika ditandai dengan alat oksimetri, maka akan turun rasi oksigennya biasanya di bawah 95 persen.
Kalau 94 persen ke bawah perlu diwaspadai adalah fungsi paru-paru yang tidak semestinya. Batasan normal sesorang untuk satu rasi oksigen di dalam tubuh adalah 95 persen ke atas.
Ketika virus masuk ke kerongkongan kemudian ke usus, maka bisa ditandai dengan diare. Bila tanda berat ini muncul harus segera dirujuk ke rumah sakit jangan sampai terlambat. Ini adalah gejala yang khas seseorang terinfeksi virus.
Diakui dokter Saiful masyarakat Tuban sampai saat ini terkesan ragu, apakah telah terinfeksi virus atau bukan. Dari pengalamannya selama ini, saat muncul gejala di atas dipastikan 90 persen terinfeksi Corona dan segera berobat.
"Kita bisa mengobati diri sendiri saat gejalanya masih ringan dan sedang. Virus ini akan mati dengan antibodi yang dikeluarkan tubuh untuk melawan virus. Antibodi bisa terbentuk dengan optimal ketika seseorang tidak stres," ujarnya.
Jika seseorang terkena virus disarankan enjoy, tenang, percaya diri dan semangat. Tujuannya mengoptimalkan pembentukan antibodi di dalam tubuh. Mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin C tiap hari secara teratur juga bisa meningkatkan antibodi.
Kalau nafsu makan berkurang diminta untuk dipaksa untuk makan. Selain itu, diimbangi dengan olahraga ringan di pagi hari seperti jalan kaki dan senam. Kegiatan tersebut akan cepat meningkatkan antibodi tubuh.
"Tak kalah pentingnya mandi air hangat untuk menyegarkan tubuh," bebernya.
Dokter Saiful juga menjelaskan bagaimana virus meninggalkan tubuh manusia. Butuh waktu tujuh hari tubuh kita kembali terasa bugar. Ada obat yang bisa membunuh virus yaitu minyak kayu putih.
Virus akan mati ketika terkena sabun, alkohol, betadin, hingga minyak kayu putih. Pertahanan pertama kita supaya virus tak masuk mulut dan hidung, yaitu dengan memakai masker. Masker medis maksimal 80 persen bisa menyaring virus. Harus diganti minimal 6 jam sekali, jangan lebih dari itu.
Supaya lebih efektif masker ditetesi minyak kayu putih sebanyak lima tetes setiap lima jam. Ketika dihirup udara yang mengandung kayu putih akan masuk ke rongga antara mulut dan hidung kemudian membunuh virus.
Tak cukup hal itu, setiap hari kita menyediakan gelas kecil berisi air hangat dan diberi kayu putih sembilan tetes. Saat meminumnya disarankan dipakai kumur-kumur dulu, baru ditelan sedikit-sedikit sampai habis. Lakukan setiap hari dengan tiga gelas kecil air hangat.
Upaya tersebut diharapkan bisa menghindarkan seseorang dari gejala infeksi berat virus corona. Pesan untuk seseorang yang isolasi di rumah dan keluarganya, untuk tetap memakai masker pada saat ngobrol atau aktifitas lainnya. Ketika sudah terbiasa pakai masker maka tidak ada lagi rasa sesak napas kecuali sedang tidur.
Inti untuk mencegah Covid-19, yaitu tertib protokol kesehatan 3M (Masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Ketika dikerumunan upayakan tidak berbicara. Kelengahan sedikit saja virus bisa masuk. Contohnya sudah banyak dan kita harus disiplin Prokes. [ali/col]