Proyek Plengsengan di Singgahan Dihentikan Paksa Warga

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Proyek pembuatan tembok penahan tanah atau plengsengan dan drainase di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban dihentikan paksa warga. Sebab warga menilai proyek tersebut merugikan.

Multazam, perwakilan warga Mulyoagung menuturkan, dampak proyek akses jalan menuju rumahnya rusak. Sementara ia meminta pelaksana proyek untuk membuatkan jalan seperti semula tidak bisa.

Selain akses jalan, tanahnya kini berkurang 1,5 meter dan menjadi tebing yang sangat curam. Ia meminta pelaksana proyek untuk memlengseng namun ditolak.

"Tanah depan rumah diminta untuk pelebaran 1,5 meter sudah saya kasihkan karena untuk kepentingan umum. Tanah sudah dikeruk digempur jadi jurang, giliran minta bantuan untuk diplengseng agar tidak longsor pelaksana bilang tidak siap dengan alasan tidak ada anggaran," terang Multazam dengan geram, Jum'at (11/12/2020).

Ditambahkan Multazam, dampak kerusakan akses jalan beberapa kepala keluarga pun mengeluh. Bahkan, ia sendiri mengaku kendaraan tidak bisa dikeluarkan dari rumah karena akses jalan tinggal separuh.

"Harapan depan rumah ini sementara kita hentikan sebelum ada kejelasan," tandasnya.

Sementara itu pelaksana proyek dari PT Tectonia Grandis menyatakan semua butuh proses. Pihaknya juga mengikuti warga jika diminta berhenti akan menghentikan proyeknya.

"Ya ini plengseng sampai atas sesuai gambar rencana, dan kalau ada permintaan warga sampai rata tanah butuh proses," kata perwakilan perusahaan, Parkan.

Ditegaskan Parkan, pihaknya tetap akan mengikuti prosedur proyek. Sebab pihaknya hanya sebagai pelaksana proyek.

"Kalau warga keberatan karena merasa tanah kesrobot kita berhenti kok," tegas Parkan.

Data yang dihimpun blokTuban.com di lapangan, pihak perusahaan mengikuti keinginan warga. Diminta berhenti proyek juga dihentikan. Jika disuruh lanjut pihak perusahaan akan melanjutkan.

"Ini juga saya berhenti dulu, depan rumah pak RT sambil menunggu proses. Masak kita merugikan masyarakat," pungkasnya. [ro/mu]