Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Mahasiswa Pecinta Alam (Mahipal) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Kabupaten Tuban menggelar ekspedisi pembuatan 25 jalur panjat tebing di wilayah Watu Ondo Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding.
Ekspedisi yang mengangkat tema "Wonderful of Tuban" dimulai awal Oktober dan berakhir bulan Desember 2020. Pelaksanaannya setiap Sabtu dan Minggu atau libur kuliah.
"Tujuan ekspedisi ini untuk meningkatkan kualitas SDM dan profesionalitas anggota Mahipal. Sekaligus meningkatkan kecintaan terhadap kelestarian lingkungan dan membuka wahana wisata minat khusus bidang panjat, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar tebing," ucap Adila Ismi Alfatihiyah, Ketua Umum Mahipal, Rabu (21/10/2020).
Ismi menambahkan, kegiatan panjat tebing ini juga menjadi pra syarat anggota tetap Mahipal. Sebelumnya harus lolos seleksi calon anggota melalui Diklatsar, materi lanjutan serta wajib mengikuti beberapa kegiatan alam bebas yang sudah ditentukan badan pendidikan organisasi.
"Kegiatan ekspedisi pembuatan 25 jalur panjat tebing ini, salah satu kegiatan alam bebas yang diikuti anggota muda yang lulus Diklatsar untuk dapat menjadi anggota tetap Mahipal," imbuhnya.
Dalam kurun 3 bulan, peserta ekpedisi yang terdiri 12 orang harus bekerjasama dengan tim, mulai dari penyiapan alam, mapping tebing hingga logistik selama kegiatan.
Ada beberapa teknik atau sistem selama kegiatan panjat tebing. Ekspedisi ini menerapkan sistem artificial, berarti memanjat dengan peralatan sebagai faktor utama dalam suksesnya pemanjatan. Peralatan disini bukan hanya dipakai sebagai alat pengaman tetapi juga sebagai alat penambah ketinggian.
Sistem ini biasa dipakai untuk tebing-tebing besar walau tidak tertutup kemungkinan dipakai juga untuk tebing-tebing kecil. Tapi agar pemanjatan bisa berjalan dengan cepat dan aman, kemampuan teknik tetap menjadi yang utama.
"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pecinta alam sendiri serta masyarakat. Bagi pecinta panjat perlu menguji nyalimu di jalur ini," imbuhnya.
Sementara itu, Pembina Mahipal Unirow Tuban, Warli mendukung kegiatan ekspedisi pembuatan jalur panjat tebing di Watu Ondo. Aspek kesehatan dan keselamatan harus diutamakan, karena kegiatan tersebut tergolong ekstrim.
"Semoga kegiatan ekspedisi itu sukses," pesannya.
Di tengah pandemi covid-19, Warli berpesan kepada peserta serta pendamping tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tujuannya agar ekspedisi kali ini tidak sampai menjadi klaster baru. [ali/col]