Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Dalam masa sulit seperti ini, banyak cara oknum tak bertanggungjawab memanfaatkan situasi. Salah satunya dengan cara menipu. Sering terjadi, penipuan dilakukan lewat media sosial, melalui messenger via Facebook, juga jaringan Whatsapp.
Kasus penipuan belakangan ini juga terjadi di Kecamatan Rengel. Tak tanggung-tanggung, selain warga swasta, korban penipuan berkedok nomor baru yang mengaku sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menyasar perangkat desa, hingga Kepala Desa.
"Kepala Desa Rengel juga jadi sasaran, tak tahu apa-apa tapi kena imbasnya," kata Camat Rengel, Eko Wardono yang mulai menceritakan awal mula kejadian.
Penipu memakai kedok foto profil Kades Rengel sebagai gambar di akun WA. Dengan sedikit cerdik, akun yang terpampang gambar orang nomor wahid di Desa Rengel itu mulai beraksi. Adapun nomor pada salah satu akun WA warga Desa Rengel berhasil diperdaya, dengan mengirim uang sebesar Rp2 juta kepada si penipu yang menyamar tadi.
Penipu meminta tolong kepada warga untuk mengirimkan uang melalui transfer rekening. Dengan lihai dan meyakinkan si korban, penipu akhirnya berhasil memperdaya korban dan berhasil mendapat uang.
"Tahu-tahu Pak Kades ditanyakan tentang uang transferan oleh korban. Pak Kades sempat bingung, dan mencoba menelaah alurnya bagaimana. Tapi tetap, Pak Kades pun akhirnya ganti uang yang sudah ditransfer korban kepada si penipu," jelas Camat.
Masih kata Camat, hal serupa juga menimpa Kepala Desa Prambonwetan, Kecamatan Rengel. Korban yang jadi sasaran adalah salah satu perangkat desanya sendiri. Penipu menyamar menggunakan nomor asing dan mengaku sebagai Kades untuk meminta bantuan transfer dulu. Prosesnya juga hampir sama dengan yang ada di Desa Rengel. Korban terbujuk, tanpa kroscek lebih dulu. Alhasil, Kades pun juga mengganti uang transferan dari perangkatnya sebab ditipu menggunakan namanya.
"Ada lagi yang hampir kena, Kiai Damanhuri Banjaragung. Tapi untungnya Pak Kiai segera kroscek ke saya dan memastikan. Karena oknum itu pakai foto saya sebagai profil WA, tapi identitasnya pakai nama wartawan lokal media online," imbuh Camat Eko.
Dalam penuturan Camat perihal tindakan oknum tak bertanggungjawab yang hampir menipu tokoh ulama di Kecamatan Rengel tersebut, pihaknya merasa heran. Bagaimana bisa si penipu menggunakan gambar fotonya, dengan ID (identitas) seorang wartawan. Jelas hal itu bakal mencemarkan nama baik, yang merujuk pada pelanggaran hukum.
Untung saja, Camat Rengel bisa dengan sigap melakukan komunikasi antara Pak Kiai dan mengkonfirmasi perihal nomor baru yang menyangkut nama salah satu wartawan media online lokal yang dikenal punya kredibilitas bagus di Kabupaten Tuban.
"Bukan, itu bukan nomor wartawan media online juga. Saya juga sempat komunikasi ke Kapolsek Rengel terkait itu. Kebetulan Pak Kapolsek bisa mendeteksi keberadaan nomor tersebut dengan bantuan tim IT," tandas Camat.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rengel, IPTU Dean Tommy Rimbawan ketika dikonfirmasi blokTuban.com perihal kasus tersebut mengaku bahwa sampai hari ini belum ada satupun laporan yang masuk. Pihaknya juga membenarkan bahwa sempat berkomunikasi dengan Camat tentang kasus penipuan berkedok nomor baru yang sering minta transfer dulu.
"Maka dari itu, lebih berwaspada dan kroscek dulu kebenarannya. Apakah yang bersangkutan itu benar ganti nomor telpon atau akun WA yang baru. Jangan buru-buru percaya ke nomor baru yang minta ini itu, ujung-unjungnya minta rupiah," ungkap Kapolsek Rengel menerangkan.
Ditambahkan Kapolsek, memang kasus penipuan jenis itu sudah lama dan jadi sindikat. Sampai hari ini juga belum ada laporan warga. Jika ada korban yang melapor, maka akan segera diproses melalui alur dari tim kepolisian.
"Jika sudah ada laporan, nanti akan muncul beberapa data dari sindikat penipuan itu. Paling tidak, harus ada laporan lah," tukas mntan KBO Reskrim itu berpesan. [feb/col]