Reporter : Khoirul Huda
blokTuban.com – Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) provinsi Jawa Timur mendatangi lokasi kebakaran di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Senin (29/6/2020). Hanya, Setiajit tidak datang sendiri, namun mengutus adik kandungnya Agus, untuk memberikan bantuan.
‘’Saya kan masih ngantor, jadi saya kirim bantuan lewat adik saya,’’ ujarnya.
Kebakaran tersebut dialami Karsi (65). Api melalap bangunan rumah dan toko kelontongnya hingga rata dengan tanah. Setiajit memberikan bantuan sembako berupa beras, gula dan mi instan pada korban. Hanya, korban yang masih shock tidak bisa menemui adik kandung Setiajit, Agus yang datang langsung ke lokasi.
Setiajit mengaku, dia sudah akrab dengan Desa Wolutengah dan warganya. Sebab, beberapa kali dia pernah datang dan punya kegiatan di sana. Di antaraya meninjau langsung lahan petani yang diserang hama ulat dan membantu obat pengendali hama.
‘’Saya terpanggil untuk membantu warga yang kesusahan. Jangan dilihat nilai, tapi itu adalah kepedulian kami pada warga,’’ katanya.
Kepala Desa Wolutengah, Rasdan saat ditemui di lokasi mengatakan Setiajit adalah yang pertama membantu korban selain para tetangga. Karena itu, Rasdan mengucapkan terimakasih pada Setiajit atas kepeduliannya itu pada warganya.
‘’Pak Setiajit sangat peduli pada warga kami. Terimakasih banyak atas bantuan ini,’’ ucapnya.
Dari Agus, bantuan tersebut diserahkan pada Kepala Desa Wolutengah dan selanjutkan diserahkan ke keluarga korban. Penyerahan bantuan dilakukan di bekas bangunan yang selamat dari kebakaran dengan disaksikan keluarga korban dan para tetangga.
Sekadar diketahui, kebakaran yang menimpa rumah Karsi itu terjadi pagi hari sekitar pukul 06.40 WIB. Kejadian bermula saat pemilik rumah sedang menggoreng kopi di dapur dan menimbulkan percikan yang mengenai bahan bakar bensin yang berada di dekatnya.
Sehingga menimbulkan kebakaran, Karsi bersama cucunya bergegas keluar untuk menyelamatkan diri dari kobaran api dan meminta pertolongan kepada tetangga. Hembusan angin yang kencang dan keberadaan tabung gas elpiji membuat api cepat berkobar.
Selain rumah, juga ditempati toko kelontong. Hingga dalam waktu singkat banguna berukuran 7x14 meter ludes. Puluhan warga yang berusaha membantu memadamkan api tak berhasil karena kobaran api sangat besar. Hanya beberapa barang yang bisa diselamatkan dari kejadian tersebut. Atas kejadian itu, korban ditaksir menderita kerugian Rp 150 juta.[hud/ono]