Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Alat kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP) atau Vasektomi di Kabupaten Tuban masih sepi peminatnya. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Keluarga Berencana (Dispemdes dan KB) Kabupaten Tuban, dari bulan Januari hingga Maret 2020 hanya ada 9 kecamatan yang menggunakannya.
Kasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Titik mengatakan, hingga akhir bulan Maret 2020 baru ada 12 peserta yang berasal dari 9 kecamatan di Tuban.
"Dari tahun ke tahun MOP belum banyak diminati," ujar Titik, Kamis (4/6/2020).
Lebih lanjut, 9 kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Merakurak 1 peserta; Rangel 1 peserta; Singgahan 1 peserta; Senori 1 peserta; Kenduruan 1 peserta; Bangilan 1 peserta; Tambakboyo 3 peserta; Bancar 2 peserta dan Jenu berjumlah 1 peserta.
"Alhamdulillah Kecamatan Tambakboyo yang paling banyak peserta barunya," ungkap Titik.
Ia menjelaskan, minimnya akseptor KB dengan menggunakan kontrasepsi MOP itu disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya ialah pria takut apabila jangka panjang tidak seperti dulu.
"Juga ada yang takut apabila alat vital tidak berfungsi lagi, padahal itu tidak benar sama sekali," tuturnya.
Ia menambahkan, bahwa alat kontrasepsi MOP tidak memiliki efek samping yang berkaitan dengan fungsi kelamin dan dengan MOP tidak akan menimbulkan efek samping yang berbahaya pada tubuh.
"Dengan kontrasepsi menggunakan MOP, keluarga akan lebih harmonis," tandasnya. [nid/rom]
Tiga Bulan Terakhir, Ada 9 Kecamatan yang Gunakan MOP
5 Comments
1.230x view