Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Kewaspadaan terhadap wabah Virus Corona (Covid-19) juga dilakukan di lingkungan Lapas Kelas II B Tuban. Untuk menyeterilkan area, petugas lapas di Jalan Veteran ini membuat handsanitizer secara mandiri, Sabtu (21/3/2020).
Cukup mudah untuk membuat handsanitizer. Perlu disiapkan alkohol 70 persen 1 liter dan 200 mililiter Aloevera. Kedua bahan tersebut dicampur di botol dan sudah siap digunakan.
Alasan menggunakan bahan Aloevera untuk menjaga kelembapan. Sedangkan jika hanya memakai alkohol akan cepat kering. Setiap Napi (narapidana) dihimbau untuk sering-sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dua hari sekali, seluruh kamar warga binaan atau Napi disemprot menggunakan desinfektan. Kasur, bantal dan perlengkapan tidur Napi sebelumnya sudah dikeluarkan ke teras kamar.
"Penyemprotan kita awali dari kamar Napi perempuan dilanjut ke kamar laki-laki," terang Kalapas Kelas II B Tuban, Siswarno kepada reporter blokTuban.com.
Adapun penyemprotan massal dengan bantuan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), masih menunggu antrean kawasan prioritas. Penyemprotan ini menggunakan mobil pemadam kebakaran.
Alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 36, juga mengoptimalkan kunjungan online bagi keluarga Napi mulai hari ini. Karena jam besuk napi ditiadakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini.
Ada empat layar monitor PC yang disambungkan ke aplikasi WhatsApp. Setiap Napi mendapat waktu menelepon keluarganya. Mereka nampak gembira bisa langsung berbincang melalui layar monitor.
"Waktu lama kunjungan online ini 5 menit," imbuh pria asal Semanding tersebut.
Lapas yang huniannya sudah overload itu, telah menerapkan berbagai teknologi untuk memudahkan pelayanan. Data base Napi telah tersistem dan pengunjung bisa memberi saran dan masukan untuk perbaikan Lapas.
Per 17 Maret 2020, Lapas Tuban dihuni 352 Napi melebihi kapasitas 226 orang. Anggota Komisi III DPR RI Wihadi Wiyanto dalam kunjungan kerja juga mengusulkan adanya relokasi Lapas Tuban. [ali/rom]